JATIMTIMES - Pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kabupaten Malang butuh dana pendamping sebesar Rp 119 miliar. Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi menyampaikan, dewan masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat untuk pengalokasiannya.
Darmadi menyebut untuk pengalokasian dana tersebut, juknis dari pemerintah pusat belum turun sejak program makan bergizi gratis diluncurkan secara perdana pada Senin (6/1/2025) lalu.
Baca Juga : Pemkot Blitar Siapkan Subsidi Vaksin PMK, Peternak Didorong Mandiri
"Saat ini kami memang rencananya masih menyiapkan Rp 119 miliar untuk hitung-hitungan awal. Tapi karena kita juga harus menunggu juknis dari pusat dan sampai saat ini juknisnya belum turun, kita masih menunggu berapa nanti kemampuan dari pusat, kemudian sharing kita berapa," ungkap Darmadi kepada JatimTIMES.
Soal anggaran Rp 119 milliar itu, Darmadi mengaku bahwa besaran dana tersebut masih hitungan awal dengan menyesuaikan jumlah murid di jenjang TK, SD dan SMP atau sederajat.
"Rp 119 miliar itu hitungannya dari jumlah siswa mulai TK, SD, sampai SMP. Itu dana pendampingnya dari kita. Kita menghitungya dari (dana) pendamping itu hanya Rp 1.500 per anak. Tetapi kalau nanti pusat ketentuannya ada harus berapa (anggaran yang dialokasikan) nanti kita akan menyesuaikan," jelas Darmadi.
Pihaknya mengaku, bahwa APBD Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2025 mampu untuk mengalokasikan dana pendamping program makan bergizi gratis sebesar Rp 119 milliar. Pasalnya, anggaran tersebut memang sudah disiapkan demi suksesnya program makan bergizi gratis di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Pendaftaran Pascasarjana UIN Malang Masih Dibuka, Segera Daftar Sebelum 20 Januari 2025
Lebih lanjut, pihaknya berharap agar Pemkab Malang dapat diberikan kewenangan untuk melaksanakan program makan bergizi gratis. Pada Senin (6/1/2025) lalu, jajaran Kodim 0818/Malang-Batu dan Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh secara serentak melaksanakan program makan bergizi gratis di 37 sekolah di Kabupaten Malang.
"Harapannya nanti semua kalau bisa jalan, ya kita jalankan. Cuma nanti kan ada dapur umum dan sebagainya ini yang masih (menunggu) teknisnya. Dan sementara ini masih ada tiga dapur umum yang siap. Jadi yang selebihnya masih belum ada," pungkas Darmadi.