JOMBANGTIMES - Angin kencang menyapu sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang. Akibatnya, beberapa rumah alami kerusakan dan pepohonan roboh.
Angin kencang yang merusak rumah warga ini salah satunya terjadi di Dusun Mojotengah, Desa Mojokambang, Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Saat itu angin kencang tiba-tiba datang sebelum hujan lebat pada sore tadi.
Baca Juga : Pemilihan Kepala Desa di Bangkalan Diminati, Satu Desa Ada 8 sampai 15 Pendaftar
"Kejadiannya tadi sekitar setengah 4 sore (pukul 15.30 WIB). Jadi sebelum hujan itu turun angin kencang Saat itu mendung disertai angin, kemudian hujan deras," terang Kepala Dusun Mojotengah, Adi Sucipto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (02/03).
Kencangnya sapuan angin tersebut mengakibatkan genting sejumlah rumah longsor. Sedikitnya ada 8 rumah yang mengalami kerusaka di bagian atap. Bahkan ada satu rumah di RT 02 RW 05, atap rumahnya terbang karena tersapu angin.
"Ada rumah yang gentingnya mlorot dan pohon tumbang. Ada atap rumah yang terbang ke samping, atap galvalum. Totalnya sekitar 8 rumah rusak," terangnya.
Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevie Maria membenarkan angin kencang menyapu sejumlah daerah di Jombang pada sore tadi. Menurut laporan yang ia terima, angin kencang menyapu tiga desa.
Yaitu Desa Mojokambang, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Desa Jogoloyo dan Desa Brudu, Kecamatan Sumobito. "Ada tiga tempat. Paling parah di Desa Mojokambang," jelasnya.
Baca Juga : Komunitas Mekanik Lumajang Gelar Servis Gratis Untuk Motor Yang Terendam Banjir
Dikatakan Stevie, angin kencang ini mengakibatkan rumah-rumah warga rusak dan beberapa pohon tumbang. Saat ini petugas BPBD sedang diterjunkan ke lokasi terdampak angin kencang untuk mendata rumah warga yang rusak.
"Ini teman-teman masih di lokasi. Sejauh ini tidak ada korban," tandasnya.
Angin kencang ini diperkirakan Stevie akan terus terjadi hingga pertengahan bulan Maret. Itu terjadi karena peralihan cuaca dari musim penghujan ke musim kemarau. "Ini kita mulai memasuki masa transisi musim hujan ke kemarau. Sehingga angin kencang ini akan terus berlanjut hingga pertengahan Maret," pungkasnya.(*)