MALANGTIMES - Vaksinasi terhadap prioritas pertama yakni tenaga kesehatan (nakes) yang masuk kategori lanjut usia (lansia) di Kabupaten Malang telah berlangsung sejak awal pekan ini. Sederet persiapan pun telah dilakukan.
Menanggapi hal itu, Bupati Malang Sanusi kembali menegaskan jika pihaknya akan siap jika memang dimasukkan dalam daftar penerima vaksin Covid-19 kategori lansia.
Baca Juga : Masa Jabatan Bupati Banyuwangi Habis, PJS Tunggu Keputusan Gubernur Jatim
”Nanti saya juga akan melaksanakan, kalau memang ada vaksin untuk lansia saya juga siap. Asalkan memang memenuhi setandat kesehatan, para lansia nanti akan kita vaksinasi Covid-19,” jelasnya.
Seperti yang sudah diberitakan, Bupati Malang Sanusi sempat masuk dalam daftar penerima vaksin saat pencanangan vaksinasi Covid-19, yang diadakan di Pendapa Panji Kabupaten Malang pada Sabtu (30/1/2021) lalu.
Namun, orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini, dinyatakan batal menerima vaksin sinovac dari Cina ini, lantaran yang bersangkutan telah berusia diatas 60 tahun.
Sementara itu, terhitung mulai Senin (8/2/2021) lalu, pemerintah pusat telah melakukan vaksinasi terhadap prioritas pertama, yakni nakes yang masuk kategori lansia.
Langkah vaksinasi Covid-19 kepada nakes kelompok lansia ini, diterapkan setelah izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terbit. Yakni izin EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terhadap vaksin Sinovac yang diperuntukkan bagi mereka yang berusia diatas 60 tahun.
”Sudah mulai jalan (vaksinasi Covid-19 terhadap nakes lansia),” ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo, saat dijumpai media online ini di Pringgitan Pendapa Agung Kabupaten Malang, Kamis (11/2/2021) petang.
Saat ini, dijelaskan Arbani, ada kurang lebih 10 ribu nakes yang masuk data Dinkes Kabupaten Malang, sebagai prioritas ke-1 penerima vaksin Covid-19. Di mana, 2 ribu nakes diantaranya masuk kategori lansia.
”Jadi secara data saya lupa angka pastinya, tapi nakes yang masuk prioritas pertama vaksinasi ini total kurang lebih ada 10 ribu sekian. Sedangkan yang 8 ribu sekian itu adalah nakes yang aktif (usia dibawah 59 tahun, red), dan yang 2 ribuan adalah nakes lansia,” jelasnya.
Baca Juga : Kembali Datangi Warga Kurang Mampu, Bupati Bangkalan Salurkan Bantuan
Untuk diketahui, diterangkan Arbani, sejatinya prioritas penerima vaksin kepada para nakes ini, memang tidak hanya menyasar mereka yang berusia dibawah 59 tahun. Namun, nakes yang masuk kategori lansia juga masuk dalam prioritas pertama vaksinasi covid-19 di Kabupaten Malang.
”Sasaran vaksinasi terhadap nakes itu bukan hanya nakes yang aktif memberikan pelayanan atau ASN (Aparatur Sipil Negara). Tapi banyak nakes disitu yang berusia di atas 60 tahun dan masih melakukan pelayanan (kesehatan) secara mandiri, itu juga menjadi sasaran prioritas pertama,” terangnya.
Secara spesifik, lanjut Arbani, persyaratan nakes kategori lansia yang diproyeksikan menerima vaksinasi, sama dengan mereka yang berusia dibawah 59 tahun.
”Sama, syaratnya adalah tidak ada komorbid, itu sayarat utamanya. Kalau pun nanti ada komorbid, ya sama (dibatalkan menerima vaksin). Komorbid tidak hanya terjadi di lansia, nakes usia dibawah 59 tahun juga ada yang memiliki komorbid. Jika terjadi seperti itu maka dibatalkan, tidak jadi sasaran (vaksinasi Covid-19),” tegasnya.
Meski syaratnya sama seperti penerima vaksin yang berusia dibawah 59 tahun, namun tahapan vaksinasi terhadap kaum lansia akan lebih intensif dilakukan. Tujuannya agar tidak ada yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
”Tetapi tetap harus dilakukan pemeriksaan lebih intensif (kepada lansia) dibanding nakes yang masih aktif, atau berada dibawah usia 59 tahun. Jadi harus lebih hati-hati (saat vaksinasi Covid-19) terhadap lansia,” tukasnya.