Sektor pertanian di Kabupaten Blitar semakin maju di bawah kepemimpinan Bupati Rijanto. Lebih menggembirakan lagi, pertanian hortikultura menunjukkan trend kemajuan dengan kepeloporan petani dari kalangan milenial.
Bukan hanya isapan jempol saja, majunya bidang pertanian dibuktikan dengan seringnya Kabupaten Blitar menggelar panen raya. Misalnya, di salah satu sektor pertanian hortikultura. Di mana Rijanto memberikan apresiasi kepada petani dari kalangan milenial yang sukses menggelar panen raya melon. Pujian disampaikan Rijanto saat menghadiri dan memimpin langsung panen raya melon jenis adinda di Desa Sumberkembar, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Selasa (22/9/2020).
Baca Juga : Bupati Pungkasiadi Kampanye Gerakan Masyarakat Sehat Bersama 304 Bidan Desa
Sekedar diketahui, budidaya melon di Desa Sumberkembar, tengah menggeliat dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Pertanian melon di desa ini berkembang pesat berkat kepeloporan dari kalangan milenial. Para pemuda desa setempat selain memiliki semangat bertani juga sangat inovatif dalam berbudidaya. Para petani ini berbudidaya melon dengan system green house. Saat ini tercatat, ada 27 petani di Desa Sumberkembar yang bertani dengan system green house itu.
“Saya kagum dengan para milenial di Desa Sumberkembar. Banyak inovasinya, banyak kreasinya. Tanaman melon di Blitar Utara tidak sebagus melon di Blitar Selatan. Tanaman melon di utara tidak ada yang green house, tapi di mberang kidul tanah leluhur saya banyak tanaman melon dengan system green house. Ini pertanian modern, inovatif dari kalangan milenial,” ungkap Rijanto dalam sambutannya.
Lebih lanjut Rijanto mendorong kepada para petani di Desa Sumberkembar untuk terus bersemangat bertani melon. Dirinya berjanji Pemkab Blitar akan terus memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani.
“Bila ada permasalahan, bersama-sama akan kita pecahkan. Saya tahu, salah satu permasalahan pokok di Blitar Selatan sejak dahulu kala adalah air. Di mana air di selatan tidak seperti di utara, di selatan cukup sulit. Nah, permasalahan ini lambat laun bisa kita atasi. Diantaranya melalui program Pamsimas dan program-program yang lain,” tegas bupati yang dikenal peduli dan dekat dengan rakyatnya ini.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Wawan Widianto, menyampaikan, pasar untuk buah melon cukup potensial. Dirinya berharap kesuksesan budidaya melon di Desa Sumberkembar ini bisa menular ke daerah-daerah lain di wilayah Kabupaten Blitar yang memiliki potensi sama.
“Ada satu faktor kenapa melon diminati petani dari kalangan muda, seperti di desa ini. Kalau tanaman seperti cabe, jagung itu kan sudah ditanam oleh petani sudah lama. Nah, anak muda ini ingin sesuatu yang lain daripada yang lain. Dan melon ini adalah komoditas yang diminati oleh pasar modern. Dan anak muda merasa membudidayakan melon memiliki nilai sosial yang lebih tinggi daripada komoditas yang lain. Di sinilah petani muda merasa tertantang berbudidaya melon dengan system green house yang tidak banyak digeluti banyak orang,” terang Wawan.
Kepeloporan para pemuda membuat Desa Sumberkembar semakin berdaya secara ekonomi di sektor pertanian hortikultura. Dikatakan M Nasir selaku tokoh penggerak petani milenial, para pemuda memilih bertani melon karena harganya yang cenderung bagus di pasaran. Selain itu, bertani melon dengan system green house juga memiliki banyak keunggulan. Diantaranya aman dari hama, irit pupuk, irit tenaga dan jaminan panen bagus.
Baca Juga : Totalnya Rp 26,6 Miliar, 18 Paket Lelang OPD di Kota Batu Tuntas
“Kita nyaman sekali bertani melon dengan system green house ini. Dalam waktu satu tahun selambat-lambatnya kita panen melon empat kali. Untuk tahun ini panen kali kedua. Sekali panen 1,5 ton melon dengan lahan hanya sekitar 8 are dengan system green house,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama dalam kunjungan kerja ke Desa Sumberkembar, Rijanto juga membagikan sertifikat PTSL kepada masyarakat setempat. Di periode ini ada 104 penerima PTSL dari Desa Sumberkembar. Penyerahan PSTL dilaksanakan bupati bersama Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Blitar. (Adv/Kmf)