Peluang Kedua Pembangunan Pasar Besar, Dewan: Tidak Boleh Gagal
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
28 - Jan - 2025, 09:15
JATIMTIMES - Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Arief Wahyudi memberikan respon positif atas kesepakatan dua paguyuban pedagang pasar besar terkait pembangunan pasar. Dua paguyuban itu yakni P3BM dan Hippama.
Bukan tanpa alasan, kesepakatan tersebut ia tangkap sebagai peluang yang kedua. Menurut Arief, beberapa pembangunan Pasar Besar sudah pernah mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat untuk dibiayai. Namun rencana itu batal karena ada gejolak penolakan.
Baca Juga : Guru ASN Kini Bisa Mengajar di Sekolah Swasta, Komisi E DPRD Jatim: Harus Diimplementasikan
"Peluang ini tidak boleh gagal. Apapun yang terjadi Pasar Besar harus dibangun. Kalau ada penolakan, dan ada apa-apa, apakah yang menolak yang bertanggung jawab. Kalau ada kerikil, monggo dibicarakan," jelas Arief.
Dirinya pun menilai bahwa kesepakatan para pedagang ini menjadi peluang besar yang bisa diulang. Di sisi lain, dirinya juga menegaskan bahwa rencana itu dimaksudkan kepentingan bersama.
"Jangan sampai peluang beaar, jadi gagal. Kami tidak ingin menghilangkan pasar tradisional, tapi kami ingin fasilitas bisa lebih baik," tegas Arief.
Sementara itu menurut Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji mengatakan, saat ini sudah tidak ada hal yang perlu diperhatikan terkait rencana pembangunan Pasar Besar. Termasuk hal yang sempat dikhawatirkan pedagang adalah adanya biaya saat proses relokasi.
"Ada dua hal kekhawatiran mereka kalau relokasi terus balik, bayar. Itu yang kita pastikan harus gratis dan tertuang di kesepakatan itu. Kedua tentang jumlah toko, bedak, dan lain-lain itu juga kita kunci, gak mau berkurang dan bertambah. Itu kekhawatiran yang disampaikan pedagang yang saat itu masih gamang (ragu)," jelas Bayu.
Baca Juga : Dewan Minta Pemkot Malang Tak Sia-Siakan Kesepakatan Dua Paguyuban Pedagang Pasar Besar
Untuk itu, dirinya memastikan bahwa saat ini sudah tidak perlu dikhawatirkan adanya kabar tersebut...