Indodax Diduga Diretas, Rp 335 Miliar Hilang?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
11 - Sep - 2024, 02:49
JATIMTIMES - Platform penukaran bitcoin dan kripto terkemuka di Indonesia, Indodax, diduga mengalami peretasan yang mengakibatkan kerugian besar. Kabar ini mencuat di media sosial, salah satunya melalui unggahan Teguh Aprianto, seorang Konsultan Keamanan Siber Indonesia, di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada Rabu, 11 September 2024.
Teguh mengungkapkan bahwa platform Indodax mengalami kebobolan dalam transaksi ilegal. "Indodax, salah satu exchanger crypto di Indonesia diduga kebobolan dengan total kerugian dari transaksi ilegal lebih dari 21,8 juta USD atau sekitar 335 miliar rupiah," jelasnya dalam unggahannya di X.
Baca Juga : Tak Pernah Dapat Sosialisasi tentang Ikan Aligator Gar, Keluarga Piyono Mengaku Kecewa
Lebih lanjut, Teguh juga menyatakan bahwa CTO Indodax telah mengonfirmasi adanya insiden keamanan ini. Bahkan saat ini status platform tersebut masih dalam proses pemeliharaan atau maintenance. Hal ini menandakan bahwa akses ke platform sementara waktu ditutup untuk memastikan keamanan sistem yang terganggu.
Selain informasi dari Teguh, akun resmi perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, juga melaporkan adanya transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Indodax di berbagai jaringan kripto. Berdasarkan pemantauan mereka, sejumlah besar aset kripto diduga telah dipindahkan secara ilegal.
Dalam unggahannya di X, Cyvers Alerts melaporkan bahwa mereka mendeteksi sejumlah transaksi yang mencurigakan. "Sistem kami mendeteksi beberapa transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Indodax di berbagai jaringan. Salah satu alamat dilaporkan memegang aset senilai sekitar US$ 14,4 juta yang kemudian ditukarkan menjadi Ether (ETH)," jelas Cyvers Alerts.
Tak lama kemudian, lebih dari 150 transaksi mencurigakan lainnya terpantau, sehingga perkiraan kerugian total akibat peretasan mencapai US$ 18,2 juta.
Indodax pun merespons kekhawatiran yang berkembang ini melalui akun X resmi mereka. Dalam pernyataan tersebut, mereka mengakui adanya potensi ancaman keamanan dan telah mengambil langkah cepat untuk melakukan pemeliharaan menyeluruh terhadap platform mereka...