Ustazah TK Kembangkan UMKM Menuju Ekonomi Kuat lewat Batik Sambiloto Bojonegoro
Reporter
Ahmad Istihar
Editor
Yunan Helmy
03 - Jun - 2024, 09:10
JATIMTIMES - Berawal hobi, perempuan berprofesi ustazah taman kanak-kanak sukses menekuni dan mengembangkan kerajinan batik. Kini ustazah tersebut memberikan edukasi pembelajaran batik kepada pelajar dan ibu-ibu di Desa Sambiloto, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Tuban.
Ustazah itu bernama Tatik (51 tahun). Kini dia menjadi ketua kelompok batik Kembang Sambiloto.
Baca Juga : Kisah Sultan Agung Memugar Makam Sunan Tembayat Pasca Kegagalan Serangan Mataram ke Batavia
Tatik mengisahkan awal mula menjadi entrepreneur pengembangan batik beragam motif khas daerah Bojonegoro. Bu Mul -sapaan akrab Tatik- mengatakan dirinya belajar membatik dari mengikuti pelatihan di sela-sela waktu selesai mengajar di taman kanak-kanak.
Dia memanfaatkan waktu belajar pelatihan membatik yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari tempat tinggalnya. "Belajar membatik di tempat pelatihan milik teman. Tiap hari ontel (sepeda kayuh) ke sana," kenang Bu Mul saat memaparkan dan menjadi narasumber local hero di Media Gathering Pertamina Indonesia Timur, Senin (03/05/2024) di Bandung, Jawa Barat.
Hingga akhirnya, Tatik berhasil menguasai teknik membatik motif khas Bojonegoro. Sayang bencana pandemi covid -19 tahun 2020 yang melanda dunia juga berdampak penurunan ekonomi, termasuk usaha batik yang dirintis bersama kelompoknya.
"Covid-19 melanda, usaha mandek, tidak mempunyai modal dan tidak ada pemasukan. Bahkan sempat bubar kelompok batik Sambiloto," ungkapnya.
Di sisi lain, adanya perusahaan Pertamina EP yang mempunyai operasi wilayah kerja di Kabupaten Bojonegoro memberikan efek positif terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Di antaranya, Pertamina EP menggandeng penggerak batik Sambiloto yang diketuai Tatik. Hal ini tak lepas dari perhatian khusus Pertamina EP lewat program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).
"Alhamdulillah, Pertamina EP memberikan CSR untuk pemberdayaan desa. Akhirnya kita bersama -sama membentuk lagi kelompok batik dan mitra memberikan pelatihan berkelanjutan oleh perusahaan," imbuhnya
Hasil menjadi mitra binaan Pertamina EP itu, diperoleh ilmu pelatihan serta pendamping hingga mengikuti pameran-pameran oleh kelompok Batik Sambiloto yang berjumlah 13 orang. Sekarang omzet pemasaran kelompok batik ini mencapai rata - rata Rp 3,5 juta per bulan...