Video Pasien Karantina 'Marah' kepada Bupati Jombang Viral di Medsos
Reporter
Adi Rosul
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
30 - Jun - 2020, 01:35
Sebuah rekaman video percakapan seorang pasien karantina dengan Bupati Jombang Mundjidah Wahab viral di media sosial. Dalam video viral itu, pasien karantina terlihat marah saat menyampaikan keluhannya kepada orang nomor satu di kota santri itu.
Video berdurasi 13.08 menit itu memperlihatkan seorang warga yang mengenakan jaket merah sedang duduk di kursi sambil melakukan video call melalui ponsel. Pasien yang mengaku bernama Kadir, warga Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Jombang ini terlihat sedang berbincang dengan Bupati Jombang Mundjidah Wahab melalui ada sambungan video call.
Baca Juga : Viral, KTP Warga Sawojajar Ditahan 14 Hari, Ini Penjelasan Kasatpol PP Kota Malang
Kadir berbicara dengan Mundjidah dengan nada keras. Ia terlihat seperti orang yang sedang marah. Di sekitar Kadir duduk, juga terlihat beberapa orang berdiri mengelilinginya saat sedang melakukan video call dengan Bupati Jombang. Video perbincangan Kadir dengan Mundjidah ini diambil oleh seseorang yang berada di samping kiri tempat duduk Kadir.
Belakangan diketahui, bahwa video yang viral itu diambil di rumah karantina Covid-19 Tennis Indoor, Jalan Kusuma Bangsa, Desa Jombatan, Kecamatan Jombang. Rumah karantina tersebut diperuntukkan bagi pasien yang reaktif berdasarkan pemeriksaan rapid test.
Di dalam percakapan yang terekam video tersebut, Kadir mengeluh kepada Mundjidah soal kondisi keluarga pasien yang ditinggal di rumah. Ia mengatakan, banyak keluarga pasien yang ditinggal di rumah tidak bisa makan karena tidak ada yang mencari nafkah.
"Ada anak umur 2 tahun gak ada yang ngurus, ada yang ibunya sakit-sakitan tidak ada yang ngurus. Jadi intinya kebutuhan di rumah itu tidak ada yang memenuhi. Katanya desa bawa beras, bawa ini tapi faktanya mana? Gak onok (tidak ada, red) gitu loh. Mereka mau makan opo? Contoh ini laki-laki yang ada di sini, istrinya di mana anaknya di mana makan apa tidak ada jaminan dari desa. Malah dikucilkan dari masyarakat desa," ujar Kadir di dalam video yang beredar di medsos itu.
Tidak hanya itu, Kadir juga menyampaikan ke bupati soal banyaknya pasien laki-laki yang kehilangan pekerjaannya karena terlalu lama dikarantina. Keluhan tidak adanya dokter yang merawat, suasana di tempat karantina, kemudian perlakuan terhadap pasien anak-anak hingga kejelasan hasil tes swab juga turut disampaikan kepada Mundjidah olehnya...