JATIMTIMES - Hubungan percintaan modern saat ini diwarnai dengan sejumlah istilah yang menggambarkan kondisi keadaan tertentu. Salah satu istilah yang masih hangat diperbincangkan adalah zombieing.
Istilah ini mungkin masih sangat aneh di telinga beberapa orang. Namun di telinga anak muda, istilah ini sudah cukup familiar. Mengutip Psychology Today, istilah zombieing mengacu perilaku mantan pacar yang muncul kembali untuk menghidupkan hubungan.
Baca Juga : Cara Mengamankan Akun Media Sosial dari Pakar Keamanan Siber Agar Tidak Mudah Dibobol
Ciri perilaku zombieing ini secara tiba-tiba memutus hubungan. Tapi, secara mendadak pula muncul untuk menjalin kembali hubungan. Itu sebabnya diumpamakan dengan penyebutan zombieing. Perilaku itu yang membedakan dengan ghosting memutus tiba-tiba, kemudian menghilang untuk seterusnya lepas dari hubungan itu.
Claudia Giolitti-Wright, seorang terapis di New York City mengatakan, kadang-kadang ini bisa menjadi upaya tulus untuk memperbaiki hubungan, tetapi bisa juga sekadar cara mereka menjaga hubungan tetap terbuka tanpa usaha nyata. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan apakah orang tersebut layak mendapatkan kesempatan kedua.
"Membingungkan karena mereka menghilang tanpa penjelasan — jadi mengapa mereka kembali sekarang? Terkadang, itu adalah upaya tulus untuk terhubung kembali, tetapi di lain waktu, itu adalah cara mudah bagi mereka untuk tetap membuka pintu tanpa usaha nyata," kata Giolitti-Wright.
"Apakah Anda terlibat atau tidak tergantung pada apakah orang ini layak mendapatkan kesempatan lain dalam hidup Anda," lanjutnya.
Sementara itu, Shan Boodram pakar hubungan di Bumble juga memperingatkan bahwa zombieing bisa lebih membingungkan daripada ghosting karena bisa membuat Anda bertanya-tanya tentang niat mereka.
“Dalam banyak kasus, zombieing bisa lebih menguras emosi daripada ghosting , karena kebingungan yang ditimbulkannya,” kata Boodram.
Alasan Orang Melakukan Zombieing
Boodram menuturkan, beberapa orang melakukan Zombieing karena bosan atau merasa kesepian. Karena hal itulah, pelaku Zombieing mungkin kehilangan minat pada Anda, lalu menjalin hubungan lain yang tidak berhasil, sehingga kembali untuk mencari perhatian. Selain itu, ada juga yang melakukan Zombieing karena ragu-ragu dengan apa yang sebenarnya mereka inginkan atau takut berkomitmen.
“Terkadang, orang melakukan zombieing karena bosan, mereka kehilangan minat pada seseorang, menemukan minat pada orang lain, dan kemudian mungkin hubungan mereka tidak berjalan baik dengan orang tersebut sehingga mereka ingin menghidupkan kembali hubungan sebelumnya,” katanya.
"Di lain waktu, beberapa orang melakukan zombieing karena mereka tidak yakin dengan apa yang sebenarnya mereka inginkan, atau takut berkomitmen. Bagaimanapun, zombieing tidak menghargai waktu siapa pun, dan bisa membuat frustrasi untuk dihadapi," lanjut dia.
Giolitti-Wright menambahkan bahwa media sosial dan aplikasi kencan memudahkan seseorang untuk kembali muncul tanpa banyak usaha. Namun, jika mereka tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka sebelumnya, kemunculan mereka lebih terasa seperti permainan daripada upaya serius untuk memperbaiki hubungan.
Baca Juga : 4 Rekomendasi Studio Foto di Kota Malang, Ada Yang Self-Photo
"Aplikasi kencan dan media sosial memudahkan untuk muncul kembali tanpa banyak usaha, itulah sebabnya hal itu sering terjadi," katanya.
Cara Menyikapi Zombieing
Boodram menyarankan untuk langsung melepaskan diri dari mereka. Menurutnya, jika seseorang menunjukkan pola perilaku yang tidak konsisten, Anda tidak perlu membuang waktu untuk mencari penjelasan. Jika mereka ingin kembali, mereka harus menunjukkan tanggung jawab dan komitmen yang jelas dalam membangun hubungan.
Sementara Giolitti-Wright mengatakan bahwa jika seseorang yang mengabaikan Anda tiba-tiba kembali, luangkan waktu sejenak untuk bertanya pada diri sendiri "Apakah mereka benar-benar tampak ingin memperbaiki keadaan, atau mereka hanya mencari perhatian?"
Giolitti-Wright menyarankan untuk mengabaikan mereka jika mereka tidak memberikan alasan jelas atas tindakan mereka. Anda berhak menentukan siapa yang boleh masuk kembali ke dalam hidup Anda.
“Zombieing itu menyebalkan karena sering kali tidak ada penyelesaian, tetapi kabar baiknya adalah Anda bisa mengendalikan siapa yang akan Anda biarkan kembali ke dalam hidup Anda,” katanya.
“Perhatikan polanya, percaya pada kata hati Anda, dan ingat bahwa orang yang tepat tidak akan membuat Anda bertanya-tanya," lanjutnya.
Pada akhirnya, orang yang benar-benar peduli tidak akan membuat Anda ragu atau bertanya-tanya tentang perasaan mereka. Orang yang tega melakukan Zombieing terhadap Anda bisa jadi memang tidak benar-benar peduli dengan perasaan Anda.