JATIMTIMES - Mengelola keuangan pribadi sering kali menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang baru memulai karier atau keluarga muda. Banyak orang mengalami kesulitan dalam menjaga stabilitas keuangan sehari-hari, mulai dari menghadapi tagihan mendadak hingga pengeluaran konsumtif yang sulit dikendalikan.
Menurut survei yang dilansir dari TheStreet, Bankrate menemukan bahwa masalah finansial merupakan salah satu pemicu stres terbesar di Amerika Serikat.
Baca Juga : Yayasan Korban Tragedi Kanjuruhan Kritisi Pemangkasan Anggaran LPSK: Perlindungan Kami Terancam
Hasil survei menyebutkan bahwa sebanyak 52% responden menyatakan bahwa kondisi keuangan berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Lebih dari 82% di antaranya merasakan gejala seperti stres berlebihan, kecemasan, sulit tidur, hingga depresi akibat tekanan ekonomi yang mencakup inflasi, kenaikan harga, bunga kredit, serta ketidakpastian penghasilan atau pekerjaan.
Meski situasi tersebut terkesan menantang, Anda tetap dapat mengatasi masalah keuangan dengan menerapkan strategi yang telah terbukti dari para ahli. Berikut berbagai tips yang bisa diterapkan agar kondisi keuangan Anda semakin sehat dan stabil di tahun 2025.
1. Sesuaikan Gaya Hidup dengan Kemampuan
Kunci utama kebebasan finansial adalah hidup sesuai kemampuan dan tidak terjebak pada pola belanja yang konsumtif.
Dilansir dari Concreit, prinsip dasar pengelolaan uang adalah membelanjakan lebih sedikit dari yang diperoleh serta menyisihkan surplus untuk tabungan atau investasi. Dengan konsisten menjalankan prinsip ini, Anda dapat lebih terlindungi dari jeratan utang dan merasa lebih tenang secara finansial.
Sebagai contoh, daripada membeli barang mahal yang kurang diperlukan, fokuslah pada kebutuhan primer. Hindari pula pembelian impulsif yang hanya didasarkan pada tren sesaat.
2. Kurangi Pengeluaran Konsumtif
Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu menjadi langkah awal dalam memperbaiki kondisi keuangan.
Evan Henderson, seorang Certified Financial Planner (CFP) di Appleton, Wisconsin, menyarankan agar tidak mengikuti gaya hidup orang lain yang terlihat glamor. "Jangan tergoda untuk membeli barang terbaru hanya karena orang lain memilikinya," ujarnya.
Sebaliknya, Henderson menyarankan agar fokus pada kebutuhan yang benar-benar penting. Jika suatu barang tidak memiliki nilai yang signifikan atau tidak memberikan manfaat jangka panjang, sebaiknya hindari pembeliannya.
Baca Juga : Mengenal Metode Pemakaman Tree Burial yang Diwasiatkan Barbie Hsu
3. Buat dan Patuhi Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan merupakan alat penting yang membantu Anda mengelola pemasukan dan pengeluaran dengan lebih efektif.
Dengan membuat anggaran, Anda dapat melihat pos-pos pengeluaran yang dapat dikurangi serta mengalokasikan dana secara lebih bijak untuk mencapai tujuan keuangan.
Salah satu metode yang bisa dicoba adalah aturan 50/30/20, yaitu:
• 50% untuk kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan tagihan rutin
• 30% untuk keinginan atau hiburan
• 20% untuk tabungan atau pembayaran utang
Metode lain yang bisa digunakan adalah zero-based budgeting, di mana setiap rupiah yang Anda peroleh memiliki alokasi yang jelas, sehingga tidak ada uang yang "menganggur."
4. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah tabungan yang disiapkan untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendadak.
Menurut para ahli keuangan, idealnya dana darurat harus mencakup tiga hingga enam bulan biaya hidup. Dengan adanya dana cadangan ini, Anda tidak perlu mengandalkan utang saat menghadapi situasi darurat.
Sebagai langkah awal, sisihkan sebagian kecil dari penghasilan bulanan hingga mencapai jumlah yang diinginkan.
5. Cobalah Strategi Loud Budgeting
Belakangan ini, metode loud budgeting yang dipopulerkan oleh komedian Lukas Battle menjadi tren di media sosial, khususnya TikTok.
Menurut CNET, loud budgeting adalah metode pengelolaan uang yang melibatkan komunikasi terbuka mengenai keputusan keuangan dan penetapan batas pengeluaran yang jelas.
Shawna Martin, CEO dari Seedling Coach, menjelaskan bahwa metode ini membantu menciptakan akuntabilitas serta menghilangkan stigma terkait pembicaraan tentang anggaran, utang, dan tabungan.
Contoh sederhana penerapannya adalah ketika seseorang memilih untuk membuat kopi sendiri di rumah daripada membeli di luar demi berhemat. Mereka kemudian membagikan keputusan tersebut kepada teman-teman untuk memotivasi orang lain melakukan hal serupa.
6. Pelajari Prinsip Warren Buffett dalam Berinvestasi
Sebagai salah satu investor paling sukses sepanjang masa, Warren Buffett dikenal karena strategi investasinya yang bijak dan efektif.
Dilansir dari Britannica.com, Buffett menekankan pentingnya berinvestasi dengan cerdas serta mengambil keputusan berdasarkan nilai jangka panjang. Berikut beberapa prinsip yang bisa Anda terapkan:
• Jangan Biarkan Uang Anda Hilang
Buffett berpesan bahwa aturan pertama dalam investasi adalah menjaga agar modal tetap aman. Jika terjadi kerugian, dibutuhkan usaha yang jauh lebih besar untuk sekadar kembali ke titik awal, apalagi jika ingin meraih keuntungan.
• Temukan Nilai Besar dengan Harga Terjangkau
Buffett menjelaskan bahwa harga merupakan jumlah yang dibayar, sedangkan nilai adalah manfaat yang diperoleh. Oleh karena itu, carilah peluang investasi atau barang yang memiliki nilai tinggi namun dapat dibeli dengan biaya rendah, seperti memanfaatkan promo diskon untuk barang berkualitas.
• Kembangkan Kebiasaan Finansial yang Baik
Dalam pidatonya di Universitas Florida tahun 2007, Buffett menegaskan bahwa, "Sebagian besar perilaku manusia adalah kebiasaan, dan kebiasaan tersebut sering kali tidak terasa berat hingga akhirnya sulit diubah." Dengan demikian, membangun kebiasaan finansial yang sehat menjadi penting agar terhindar dari keputusan keuangan yang buruk.
• Jauhi Utang, Terutama Utang Kartu Kredit
Buffett menekankan pentingnya menghindari utang, terutama utang kartu kredit yang bunganya sangat tinggi. Menurutnya, bunga tinggi tersebut bisa menyebabkan kondisi keuangan yang tidak stabil dan bahkan membawa seseorang pada kesulitan finansial yang parah.
• Pastikan Anda Memiliki Cadangan Dana Tunai
Buffett menjelaskan bahwa perusahaan seperti Berkshire Hathaway selalu mempertahankan simpanan uang tunai dalam jumlah besar. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan menghadapi kebutuhan darurat tanpa harus bergantung pada pinjaman.
• Berinvestasilah pada Diri Anda Sendiri
Buffett menyatakan bahwa investasi terbaik yang dapat dilakukan adalah mengembangkan diri sendiri. Peningkatan keterampilan dan kemampuan pribadi adalah aset berharga yang tidak dapat diambil oleh orang lain.
• Tingkatkan Pemahaman tentang Keuangan
Agar dapat mengelola uang dengan lebih bijak, Buffett mendorong setiap individu untuk terus belajar mengenai keuangan pribadi. Dengan memahami bagaimana mengelola uang dan mengantisipasi risiko, seseorang akan lebih mudah mencapai keamanan finansial.
• Pilih Investasi Reksa Dana Indeks dengan Biaya Rendah
Buffett merekomendasikan untuk memilih reksa dana indeks dengan biaya yang rendah, seperti S&P 500, untuk investasi jangka panjang. Strategi ini membantu investor menghindari risiko yang terlalu besar serta mendapatkan keuntungan yang lebih stabil dalam waktu yang lama.
• Berbagi kepada Sesama
Buffett percaya bahwa mereka yang diberkahi dengan kekayaan sebaiknya berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Bersama Bill Gates, ia mendirikan inisiatif The Giving Pledge yang mendorong lebih dari 100 miliarder untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya.
• Fokus pada Strategi Jangka Panjang
Buffett menegaskan bahwa keberhasilan investasi tidak datang dalam waktu singkat. Mengambil keputusan investasi dengan tujuan jangka panjang biasanya menghasilkan keuntungan yang lebih besar, terutama saat menghadapi gejolak atau ketidakpastian pasar.
7. Tetapkan Target Keuangan yang Jelas
Lindawati Octavian, Direktur Keuangan SeaBank Indonesia, menyarankan untuk menentukan target keuangan yang jelas dan spesifik di awal tahun.
Gunakan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk memudahkan pencapaian target tersebut. Misalnya, jika ingin menabung untuk liburan, tetapkan jumlah spesifik dan waktu yang realistis.
8. Evaluasi dan Kelola Utang dengan Bijak
Memeriksa kembali utang yang dimiliki adalah langkah penting untuk mencegah beban keuangan yang berlebihan.
Data semua utang yang masih tersisa, termasuk besaran bunga dan tanggal jatuh tempo. Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tertinggi untuk mengurangi beban bunga secara keseluruhan.
Bayarlah lebih dari jumlah minimum agar pokok utang cepat berkurang, sehingga bunga yang harus dibayar menjadi lebih kecil.
9. Disiplin Mengelola Keuangan
Kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan keuangan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi hal berikut ini, sebagaimana dilansir dari Antara:
• Catat setiap pengeluaran: Rutin mencatat pengeluaran, baik besar maupun kecil, membantu Anda mengevaluasi anggaran dengan lebih baik.
• Kurangi pengeluaran tidak prioritas: Buat daftar belanja kebutuhan primer dan sekunder serta tentukan anggarannya.
• Evaluasi keuangan secara berkala: Tinjau kembali kondisi keuangan setiap bulan untuk memastikan rencana tetap sesuai jalur.
• Manfaatkan teknologi: Gunakan aplikasi keuangan untuk memantau pengeluaran dan pencapaian target.
Dengan menerapkan strategi dari para ahli seperti Lukas Battle dan Warren Buffett serta disiplin dalam mengelola keuangan, Anda bisa membangun kondisi finansial yang lebih stabil dan sehat di tahun 2025. Jangan ragu untuk terus belajar dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan pribadi agar keuangan Anda semakin berkembang. Semoga informasi ini bermanfaat!