free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tinta Emas Perjuangan KHR M. Yasin Bersama Tiga Sahabatnya Semasa Hidup

Penulis : Anang Basso - Editor : A Yahya

10 - Feb - 2025, 18:57

Placeholder
Alm KHR Mohammad Yasin semasa hidup bersama keluarga dan jamaahnya / Foto : Dokumentasi Majan for Tulungagung Times

JATIMTIMES - Sejak berpulangnya KHR Mohammad Yasin, tokoh sentral Sentono Dalem Majan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, terungkap kisah-kisah perjalanan yang mengesankan. Saksi sejarah, Abdul Manaf (68) yang merupakan warga Majan, mengungkap perjalanan emas KHR Yasin dalam membangun kembali makam KH Hasan Mimbar dan pemugaran masjid agung.

Menurut Mbah Manaf, KHR Yasin merupakan tokoh yang tidak berdiri sendiri untuk berjuang membangun makam bersejarah yang kini selalu dipenuhi peziarah ini.

Baca Juga : Ini 10 Pelanggaran yang Bakal Kena Tindak Tegas Polisi Selama Dua Pekan ke Depan

"Ada empat kawan akrab yang saat itu selalu bersama satu perjuangan," kata Mbah Manaf pada putra ketiga KHR Muhammad Yasin yang bernama Raden Ali Sodik.

Empat sekawan ini adalah, Alm. KH Ali Sodik Umman, H. Hanafi, Jaifudin Said dan KHR Muhammad Yasin sendiri. "Tanah makam itu dulu selalu kebanjiran dan penuh lumpur. Kyai Yasin yang berjuang menyelamatkan makam dan merenovasi masjid akibat banjir lumpur, saat itu," lanjutnya.

Era tahun 80 an itu, Kyai Kharismatik asal Ngunut menurut Mbah Manaf, selalu memberi support pada Abah Yasin untuk terus menjaga makam yang merupakan sejarah besar baik kerajaan, ulama bahkan silsilah bupati Tulungagung.

"Saat itu juga, Bu nyai sedang mengandung anak ketiga. Keakraban Abah Yasin dan Kyai Ali ini kemudian ditandai dengan memberikan nama ke putra ketiga. Makanya nama anak ketiga ini sama persis dengan nama Romo yai Ali Sodik," ujarnya.

Makam yang berada di belakang masjid ini menurut Mbah Manaf juga dijaga oleh ular berwarna hitam putih atau dikenal dengan sebutan weling. "Ada ular yang sangat besar, ular weling yang selalu menjaga makam ini," tuturnya.

Di tahun-tahun itu juga, selain Romo KH Ali Sodik, selalu menemani perjuangan Abah Yasin adalan Jaifudin Said. Tokoh ini kemudian pada tahun 2006 terpilih menjadi Bupati Tulungagung.

Baca Juga : Perlu Perwal, Program Rp 50 Juta per RT Batal Realisasi Tahun ini

"Beliau semasa itu selalu membantu perjuangan Setono dalem Majan, Abah Yasin sebagai kepala desa Majan sekaligus teman akrab bupati Jaifudin itu," ungkapnya.

Bahkan saat batu nisan makam terpendam hingga 1 meter ke dalam tanah, empat tokoh ini yang mengangkat hingga dibangun makam yang lestari hingga saat ini.

"Bahkan Abah Yasin sendiri saat menjadi Kepala Desa tidak pernah mengambil gaji atau haknya. Saat itu selalu di salurkan untuk warganya, terutama pada warung-warung agar jika ada warga yang makan disana digratiskan," terang Mbah Manaf.

Kesaksian Mbah Abdul Manaf ini disampaikan saat ia sedang terbaring dan dirawat di salah satu rumah sakit di Tulungagung.


Topik

Peristiwa khr mohammad yasin abah yasin tulungagung setono dalem majan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

A Yahya