JATIMTIMES – Musibah kebakaran melanda rumah milik Sugianto (57), Kepala SDN Gedog 1 Kota Blitar, di Jl Wisanggeni, Dusun Cepoko, Desa Bendowulung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Minggu (9/2/2025) malam. Dalam insiden itu, tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan lebih dari Rp 150 juta, termasuk uang tunai Rp 100 juta yang sebagian ikut terbakar.
Kebakaran pertama kali diketahui oleh Andini, seorang penghuni kos yang berada di sebelah rumah korban. Sekitar pukul 21.50 WIB, saksi mendengar suara letusan kecil dari arah rumah Sugianto. Merasa curiga, ia segera memberi tahu pemilik kos, Slamet. Ketika diperiksa, terlihat kepulan asap tebal dan api mulai menjalar di dalam rumah korban.
Baca Juga : PW Ansor Jatim Bangun Jaringan Pengusaha Muda NU Lewat PKD Khusus
Mengetahui kejadian itu, Slamet segera menghubungi Sugianto serta melapor ke Ketua RT setempat. Informasi tersebut kemudian diteruskan ke kepala dusun dan petugas piket Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar.
"Kami menerima laporan dari kepala dusun dan langsung menerjunkan tim ke lokasi. Saat tiba, api sudah membesar dan merambat ke atap rumah," kata Kasi Pemadam Kebakaran, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana Satpol PP Kabupaten Blitar, Tedi Prasojo, Senin (10/2/2025).
Proses pemadaman berlangsung dramatis. Petugas pemadam kebakaran yang dibantu TNI, Polri, relawan, serta warga sekitar berjibaku menjinakkan si jago merah. Butuh waktu sekitar satu jam hingga akhirnya api berhasil dikendalikan sekitar pukul 23.00 WIB.
Bangunan rumah berukuran 6x12 meter itu nyaris habis dilalap api. Ruang tengah, kamar depan, kamar belakang, ruang tamu, hingga dapur hangus terbakar. Sekitar tiga perempat bagian atap genteng pun ambruk akibat ganasnya kobaran api. Sejumlah dokumen penting dan perabot rumah tangga milik korban turut musnah.
"Saat kejadian, korban berada di dalam rumah. Kebetulan saat itu sedang ada pemadaman listrik di wilayah tersebut," ujar Tedi.
Baca Juga : Wanita Asal Malang Nekat Terjun Ke Sungai, Niat Akhiri Hidup Gagal
Meskipun demikian, Sugianto berhasil menyelamatkan diri tanpa mengalami luka. Namun, ia hanya bisa pasrah melihat rumahnya rata dengan tanah. Uang tunai Rp 100 juta yang disimpannya di dalam rumah pun sebagian ikut terbakar.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik, mengingat saat kejadian sedang terjadi pemadaman listrik.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi warga untuk selalu waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di tengah kondisi cuaca yang tak menentu dan gangguan listrik yang bisa memicu korsleting.