JATIMTIMES - Pemkot Batu lagi-lagi dicatut pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Terbaru, order fiktif menyasar salah satu pengusaha kue di Kota Batu mengatasnamakan Dinas Sosial (Dinsos). Penipu bahkan menyertakan sebuah surat palsu berlogo resmi dan bertandatangan lengkap.
Modus penipuan order fiktif itu dialami salah satu pengusaha hampers kue thesweettreasures.id yang beralamat di Jalan Vila Bukit Emas Kota Batu pada Jumat (7/2/2025). Pemiliknya Jessica Olla menceritakan pengalaman yang dialaminya mendapatkan order melalui pesan WhatsApp.
Baca Juga : 7 Destinasi Wisata Romantis di Malang Raya untuk Merayakan Valentine
"Kronologis nya, sekitar pukul 16.00 sore kemarin nomor tidak dikenal chat saya menanyakan terkait apa benar ini toko kue atau bukan. Akhirnya saya respon untuk pemesanannya sejumlah 100 boks. Setiap boksnya minta di isi Rp 20.000 dengan mengatas namakan kantor Dinas Sosial Kota Batu," tutur Jessica saat dikonfirmasi JatimTIMES, Sabtu (8/2/2025).
Ia kemudian meminta uang muka (DP) sebesar Rp 1 juta. Pelaku kemudian beralasan tidak bisa mengeluarkan dana dari kantor karena harus mengikuti prosedur tanda tangan. Ia mulai merasa janggal saat melihat tatanan surat dalam bentuk file PDF yang tidak rapi.
"Lalu kok aneh harus tandatangan surat perintah kerja dulu, padahal tidak ada sangkut pautnya perintah kerja dengan toko kue. Akhirnya saya curiga dan tanya beberapa teman yang kebetulan bekerja di kantor Pemkot," katanya.
Setelah diperiksa dan dikonfirmasi oleh beberapa rekannya, barulah diketahui ternyata surat yang dikirim palsu. Selain memalsukan surat, pelaku juga memalsukan identitasnya, serta memalsukan tanda tangan Kepala Dinsos.
Dengan tetap ada kecurigaan, Jessica selaku pengusaha menanda tangani surat dengan memalsukan tanda tangan untuk mengelabui pelaku. Keesokan harinya, Sabtu (8/2/2025) sekitar pukul 08.00 pelaku menelepon namun ditolak oleh Jessica. Ia kemudian meminta agar pesanan yang disampaikan dibayar lebih dulu untuk membuktikan bukan orderan fiktif.
"Jadi, pas itu saya sudah tahu dan saat ditelfon saya reject. Saya minta dibayar dulu kalau mau order. Dan ternyata terbukti ini penipuan," tambahnya.
Baca Juga : Setahun, 298 Istri Gugat Cerai Suami di Kota Batu
Ia bersyukur tidak mengalami kerugian materil akibat percobaan penipuan itu. Karena tak mengalami kerugian materil itu, ia memutuskan untuk tidak melapor ke polisi. Pihaknya kemudian mengunggah di media sosial agar sesama pengusaha seperti dirinya bisa lebih waspada.
"Untuk teman-teman yang juga pelaku bisnis lainnya agar selalu berhati-hati dalam menerima pesanan. Harap selalu mengecek berkali-kali mengenai identitas pemesan apalagi kalau sudah memesan dalam jumlah besar. Usahakan untuk meminta DP atau pembayaran penuh untuk barang yang dipesan karena hal ini juga langkah-langkah untuk mengantisipasi kerugian," imbaunya.