JATIMTIMES - Islam memberikan perhatian besar terhadap kesejahteraan umatnya, termasuk dalam hal pola makan yang sehat dan bergizi. Dalam panduan-Nya, Allah Ta'ala menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang halal, baik, dan seimbang.
Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengatur spiritualitas umatnya, tetapi juga memperhatikan kebutuhan tubuh dengan memberikan pedoman yang jelas mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
Baca Juga : Stop Sarapan Menu Ini, Ahli Ungkap Bisa Sebabkan Stres
Al-Qur'an menekankan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi harus berasal dari rezeki yang baik, sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah" (QS Al-Baqarah: 172).
Melalui ayat ini, umat Islam diajarkan untuk selalu mensyukuri apa yang diberikan Allah dan untuk memilih makanan yang tidak hanya halal, tetapi juga baik dan menyehatkan.
Secara ilmiah, pola makan yang sehat dan seimbang memang harus mempertimbangkan keberagaman sumber gizi. Baik dari tanaman maupun hewan, keduanya memainkan peran penting dalam mendukung fungsi tubuh manusia. Sebab itu, meskipun Islam memandang makanan halal sebagai sesuatu yang sangat luas, terdapat petunjuk yang sangat jelas mengenai jenis makanan yang boleh dikonsumsi, seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an.
Islam dengan jelas mengajarkan agar umatnya menghindari makanan yang dapat merugikan kesehatan. Dalam Surat Al-Baqarah, Allah menyebutkan bahwa segala sesuatu yang ada di bumi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. "Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu" (QS Al-Baqarah: 29).
Lebih lanjut, dalam Surat Al-Maidah, Allah memerintahkan umat Islam untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik. Ayat ini memberikan arahan kepada umat Islam untuk menjaga diri dari makanan yang tidak hanya halal tetapi juga yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh. "Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rezekikan kepadamu" (QS Al-Maidah: 88).
Tidak jarang kita menemui kelompok tertentu yang mengharuskan diri mereka untuk hanya mengonsumsi makanan nabati, atau yang dikenal dengan pola makan vegetarian. Namun, menurut Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid, meskipun sayuran kaya akan mineral, karbohidrat, dan vitamin, makanan nabati saja tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh. Dalam pandangannya, tubuh manusia memerlukan asupan protein dan gizi lainnya yang sebagian besar ditemukan pada makanan hewani.
Mengonsumsi makanan yang hanya berbasis nabati, tanpa diimbangi dengan asupan protein hewani, dapat menyebabkan kekurangan beberapa nutrisi penting, seperti vitamin B1, zat besi, kalsium, dan vitamin D yang sering ditemukan dalam daging dan produk hewani lainnya. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh, seperti anemia.
Dalam konteks ini, Al-Qur'an mengajarkan keseimbangan dengan jelas, seperti yang tercantum dalam Surat At-Tur: "Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini" (QS At-Tur: 22). Ayat ini menekankan pentingnya konsumsi makanan yang mengandung unsur nabati dan hewani secara bersamaan untuk memastikan kecukupan gizi tubuh.
Baca Juga : 5 Aplikasi Olahraga Terbaik untuk Smartphone, Praktis Tak Perlu Lagi ke Gym
Islam juga dengan jelas melarang konsumsi makanan yang dapat merugikan tubuh, seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Baqarah. Allah mengharamkan bangkai, darah, daging babi, dan makanan yang tidak disembelih dengan nama Allah. "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah" (QS Al-Baqarah: 173). Ini menunjukkan bahwa prinsip dasar dalam Islam adalah mengonsumsi makanan yang bersih, halal, dan menyehatkan tubuh.
Namun, Islam juga memberikan kelonggaran bagi umatnya yang dalam keadaan darurat atau terpaksa mengonsumsi makanan terlarang, asalkan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tidak berlebihan. Seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an: "Barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Al-Baqarah: 173).
Islam secara rinci memberikan panduan dalam memilih makanan yang baik dan halal, yang tidak hanya berkaitan dengan aspek spiritual tetapi juga kebutuhan fisik umat manusia. Dalam ajaran Islam, ada keseimbangan yang sempurna antara konsumsi makanan nabati dan hewani, menghindari kelebihan dan kekurangan yang dapat merugikan kesehatan tubuh. Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, umat Islam diharapkan dapat menjaga tubuh mereka tetap sehat dan bugar, sekaligus mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan.
Islam menunjukkan bahwa tidak ada yang terlepas dari perhatian-Nya, termasuk bagaimana cara umat-Nya menjaga keseimbangan tubuh melalui asupan makanan yang sehat dan halal.