JATIMTIMES - Hujan deras yang melanda wilayah Kecamatan Jatibanteng, khususnya Desa Kembangsari, pada Rabu (29/01/2025) mengakibatkan sungai di Dusun Tampelan banjir dan memutus jembatan penghubung.
Jembatan putus yang terbuat dari kayu dan bambu berukuran panjang 50 meter dan lebar 3 meter itu digunakan setiap harinya oleh warga Dusun Tampelan untuk beraktivitas ke desa maupun ke dusun lainnya. Akibat putusnya jembatan penghubung tersebut, ratusan warga dusun itu tidak dapat melakukan aktivitasnya atau terisolasi
Baca Juga : Pakar Timur Tengah Tanggapi Wacana Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia: Solusi atau Perangkap Politik?
"Kalau jumlah warga yang punya hak pilih sekitar 400 orang, kemungkinan 200 KK yang di Dusun Tampelan. Ya tidak bisa ke mana-mana. Terisolasi. Kendaraan tidak bisa lewat. Jalan kaki pun warga harus menuruni sungai yang lumayan dalam dan terjal," ujar Fathor Rahman, personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsos Situbondo, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Karena kejadian tersebut, Pusdalops BPBD, Tagana Dinsos Situbondo beserta Forkopimka Jatibanteng didampingi kades Kembangsari tiba di lokasi kejadian jembatan penghubung yang putus hanyut banjir untuk melaksanakan pengecekan, Kamis (30/01/2025).
"Kemungkinan warga setempat dan pihak desa akan melakukan gotong royong untuk membuat jembatan darurat agar bisa dilalui penjualan kaki maksimal kendaraan roda dua," kata Fathor.
Sementara itu, Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo Puriyono mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem masih berlangsung.
Baca Juga : Satlantas Gresik Bantu Evakuasi Pohon Tumbang Halangi Jalan Raya
"Untuk beberapa hari ke depan, wilayah Kabupaten Situbondo akan dilanda hujan dengan intensitas deras. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," imbau Puriyono.