JATIMTIMES - Hujan deras yang mengguyur kawasan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, selama tiga jam pada Senin kemarin memicu bencana tanah longsor yang berdampak signifikan pada akses jalan di Desa Mulyosari.
Berdasarkan keterangan dari laman Humas Polri, longsor terjadi di tebing sepanjang jalan yang menghubungkan Desa Mulyosari dengan Desa Wonorejo.
Baca Juga : 105 Personel Gabungan Diterjunkan saat Imlek 2025 di Klenteng Eng An Kiong
Bencana longsor tersebut menutup jalur menuju objek wisata Ranu Gumbolo. Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, melalui Kasihumas Polres Ipda Nanang, menyatakan bahwa peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Menurut keterangan Ipda Nanang, longsor terjadi sekitar pukul 20.00 WIB di Dusun Bantengan, Desa Mulyosari. Material longsor yang terdiri dari tanah dan bebatuan menutupi jalan sepanjang 20 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi 30 meter. Akibatnya, akses menuju Ranu Gumbolo tertutup total, membuat para pengunjung tidak dapat kembali menggunakan jalur tersebut.
“Materiel tebing yang longsor dengan panjang 20 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi 30 meter,” jelasnya pada Selasa, 28 Januari 2025.
Menurut keterangannya, anggota Polsek Pagerwojo, Koramil dan BPBD berhasil mengevakuasi 10 anak anak yang camping di Ranu Gumbolo terjebak tidak bisa melewati jalur tersebut.
"Kemudian dievakuasi dengan memutar jalan melewati jalur Desa Wonorejo,” kata dia.
Baca Juga : Libur Panjang, Jumlah Penumpang Penyeberangan dari Jawa ke Bali Naik 48 Persen
Langkah penanganan darurat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Polsek Pagerwojo berkoordinasi dengan pemerintah desa, Muspika Kecamatan Pagerwojo, serta Perusahaan Jasa Tirta (PJT) untuk membersihkan material longsor.
Rencananya, kegiatan kerja bakti akan digelar guna membuka kembali jalur yang tertutup. Diharapkan akses ke Ranu Gumbolo dapat segera pulih akibat longsor, sehingga aktivitas masyarakat Desa Mulyosari dan wisatawan yang akan menuju Ranu Gumbolo tidak terganggu lebih lama.