JATIMTIMES - Dua paguyuban pedagang Pasar Besar akhirnya bersepakat terkait pembangunan pasar tersebut. Terlebih pembangunannya diawali dengan pembongkaran bangunan yang berusia lebih dari 30 tahun itu.
Kesepakatan tersebut disampaikan secara terbuka dalam pertemuan yang dilakukan pada Selasa (28/1/2025). Dalam pertemuan tersebut, dua perwakilan pedagang Pasar Besar hadir dan menyatakan kesepakatannya. Yakni Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama) dan Perkumupulan Pedagang Pasar Besar Malang (P3BM). Selain itu, pertemuan dihadiri DPRD Kota Malang serta Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag).
Baca Juga : Rumah Warga di Kasembon Malang Rusak Akibat Terjangan Longsor
"Pasar Besar ini akan dibangun oleh pemerintah. Mudah-mudahan nantinya dalam keadaan aman sehingga dalam pembangunan nanti bisa aman dan lancar. Saya pengurus P3BM, dalam hal ini untuk pembangunan pasar besar kami setuju sepenuhnya," ujar Ketua P3BM Rifan Yasin, Selasa (28/1/2025).
Menurut Rifan, kesepakatan juga disampaikan langsung oleh pedagang lain kepada DPRD Kota Malang. Hal itu disampaikan saat jajaran wakil rakyat ini meninjau Pasar Besar sebelum pertemuan itu dilakukan.
"Karena pembangunan kali ini tidak ada pungutan biaya sepeser pun alias gratis. Kedua, lantai dasar dan lantai satu tidak ada tambahan kios maupun pengurangan luasan kios. Untuk poin lain, nanti bisa kita lanjutkan langkah lainnya," ucapnya.
Kesepakatan juga disampaikan oleh Ketua Hippama Hatta Ismail melalui wakilnya, Muhammad Sultan Akbar. Menurut dia, kondisi bangunan Pasar Besar memang sudah tidak layak. Terlebih area bagian dalam bangunan Pasar Besar.
Baca Juga : 7 Rekomendasi Jajan di Pasar Klojen, Wajib Dicoba!
Namun dalam hal ini, Hippama mengingatkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menepati beberapa hal. Mulai dari kepastian tidak ada biaya bagi pedagang dan tidak adanya perubahan jumlah kios.
"Namun di sini kami tagih janji Pemkot Malang bahwa dari jumlah pedagang 4.300 sekian, tidak akan ada penambahan kios. Tidak ada pembayaran, keluar menuju penampungan (relokasi) gratis, kembali ke pasar juga nol rupiah. Kami akan kembali ke posisi semula dengan ukuran sama," pungkasnya.