JATIMTIMES - Salat sunnah 27 Rajab menjadi salah satu amalan istimewa yang dianjurkan umat Islam untuk menyambut peristiwa agung Isra Mi'raj. Malam penuh berkah ini memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk meningkatkan keimanan melalui ibadah dan doa.
Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan salat sunnah pada malam 27 Rajab. Anjuran ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang menunjukkan keutamaan ibadah di malam tersebut.
Baca Juga : Lirik Lagu 'ZEN' dari Jennie BLACKPINK Duduki Trending YouTube
"Siapa saja yang mengerjakan amal kebajikan pada malam ini, niscaya ia akan memperoleh kebaikan seratus tahun." (HR Muslim dengan redaksi berbeda namun maknanya serupa).
Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam menyambut peristiwa Isra Mi'raj ini adalah melaksanakan salat sunnah.
Dilakukan pada malam 27 Rajab, salat sunnah ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana disampaikan dalam berbagai riwayat ulama. Selain memperingati perjalanan Rasulullah SAW menuju Sidratul Muntaha, salat ini juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Lantas kapan salat sunnah Isra Mi'raj malam 27 Rajab ini bisa dilaksanakan? Berikut waktunya.
Salat Isra Mi'raj Malam 27 Rajab Dikerjakan setelah Maghrib
Mengacu kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, 27 Rajab 1446 H bertepatan dengan Senin, 27 Januari 2025. Sehingga, salat 27 Rajab bisa dikerjakan pada Minggu, 26 Januari 2025 malam.
Tata Cara Salat 27 Rajab
Berikut tata cara salat malam 27 Rajab menurut Imam al-Ghazali:
- Dikerjakan dalam 12 rakaat
- Membaca surah Al Fatihah dan satu surah dalam Al-Qur'an setiap rakaatnya
- Membaca tasyahud setiap dua rakaat lalu salam
Baca Juga : Libur Panjang, 5 Daerah Ini Jadi Jujukan Favorit Pelanggan KA dari Stasiun Malang
- Setelah itu, membaca sholawat 100 kali, istighfar 100 kali, dan berdoa.
Keutamaan Malam 27 Rajab
Malam 27 Rajab termasuk malam istimewa pada bulan Rajab. Malam ini dikenal sebagai malam Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Menurut sejumlah hadits shahih, pada malam tersebut Allah SWT memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan lanjut ke Sidratul Muntaha melewati tujuh lapis langit.
Menurut hadits Isra Mi'raj yang terdapat dalam kitab al-Isra' wa al-Mi'raj karya Ibnu Hajar al-Asqalani dan Imam as-Suyuthi yang diterjemahkan Arya Noor Amarsyah, dalam peristiwa itu, Rasulullah SAW menerima perintah salat wajib langsung dari Allah SWT.
Mulanya Allah SWT mewajibkan salat 50 kali dalam sehari semalam. Setelah mendapat saran dari Nabi Musa AS untuk minta keringanan, Rasulullah SAW akhirnya menerima perintah salat lima waktu dengan pahala setiap salat digandakan 10 kali lipat.
Imam al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumuddin memasukkan malam 27 Rajab sebagai malam istimewa yang punya keutamaan. "Melakukan ibadah pada malam-malam hari yang punya keutamaan hukumnya sunnah," kata dia.