JATIMTIMES - Nilai impor ke Jawa Timur (Jatim) bulan November 2024 mencapai USD 2,46 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14,33 persen di antaranya merupakan barang konsumsi, yang menempati posisi terbanyak kedua menurut golongan penggunaannya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor Jatim bulan November 2024 turun sebesar 10,63 persen dibandingkan bulan Oktober 2024 yang mencapai USD 2,75 miliar. "Penurunan nilai impor ini dipicu oleh melemahnya kinerja impor sektor migas maupun kinerja impor sektor nonmigas," tulis BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Minggu (12/1/2025).
Baca Juga : Kinerja Sektor Industri Melemah, Ekspor Jatim November 2024 Turun 7,55 Persen
Impor migas bulan November 2024 ke Jatim mengalami penurunan sebesar 18,70 persen. Dari USD 609,50 juta pada bulan sebelumnya menjadi USD 495,52 juta.
Impor migas menyumbang 20,18 persen dari total impor Jatim sepanjang November 2024. Nilai impor migas ini juga lebih rendah sebesar 33,66 persen jika dibandingkan impor migas November 2023.
"Adapun nilai impor nonmigas pada bulan November 2024 turun sebesar 8,33 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari USD 2,14 miliar menjadi USD 1,96 miliar," ungkap BPS Jatim.
Impor nonmigas tersebut menyumbang 79,82 persen dari total impor Jatim pada November 2024. Namun, bila dibandingkan dengan nilai impor nonmigas pada November 2023, nilai impor nonmigas tersebut justru mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar 0,46 persen.
BPS juga mencatat, selama November 2024, impor Jatim masih didominasi oleh golongan bahan baku dan penolong dengan nilai sebesar USD 1,91 miliar. Golongan ini memberikan kontribusi sebesar 77,96 persen terhadap total nilai impor Jatim.
Baca Juga : Hasil Akhir CPNS Kemenag 2024 Sudah Diumumkan, Bisa Pakai Dua Cara ini untuk Mengeceknya
Impor golongan barang konsumsi merupakan golongan barang paling mendominasi pada urutan berikutnya, dengan nilai impor sebesar USD 351,85 juta atau dengan peranan sebesar 14,33 persen.
"Selanjutnya golongan barang modal merupakan kelompok impor terkecil dengan peranan sebesar 7,71 persen atau dengan nilai sebesar USD 189,41 juta," urau BPS Jatim.