JATIMTIMES - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Banyuwangi sukses menangani ratusan kasus kebakaran dan non kebakaran pada 2024.
Menurut Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Banyuwangi Yoppy Bayu Irawan, sampai dengan 2 Desember 2024, pihaknya dalam menindaklanjuti laporan warga untuk menangani 175 kasus kebakaran mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar.
Baca Juga : Tim Takewondo Jatim Raih 8 Medali di Kejurnas Taekwondo Cadet dan Junior
Dengan banyaknya kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Banyuwangi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan tetap waspada di rumah maupun di lingkungan masing-masing.
“Kasus kebakaran yang paling banyak terjadi 80 persen disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik atau korsleting dan 20 persen disebabkan oleh kompor dan faktor-faktor lain,” ujarnya.
Selain itu. Yoppy mengimbau untuk memastikan peralatan elektronik yang tidak terpakai dalam kondisi mati dan dicabut koneksinya dari saluran listrik.
Yoppy juga mengingatkan warga untuk sering melakukan pemeriksaan jaringan listrik yang ada di rumah mereka. Sebab, penyebab terbanyak terjadinya kasus kebakaran karena hubungan arus pendek listrik yang ada di rumah. Sehingga perlu diwaspadai dan dilakukan cek ulang barangkali kondisi kabelnya sudah tua maupun beban listriknya tidak sesuai lagi dengan daya yang ada saat ini.
Dia mencontohkan rumah tinggal warga pada awalnya menggunakan listrik dengan daya 450 VA, kemudian diubah dayanya menjadi 900 VA bahkan lebih, tetapi kondisi jaringan listriknya masih menggunakan yang lama sehingga bebannya tidak sepadan dan tidak sesuai dengan kondisi kebutuhan sekarang.
“Sehingga apabila memungkinkan, supaya jaringannya diganti yang memadai dengan beban yang dipakai oleh rumah tersebut,” imbuh Yoppy.
Selanjutnya dia mengingatkan kepada warga untuk memastikan kompor dalam kondisi tidak menyala apabila akan meninggalkan rumah.
Kemudian rutin melakukan pengecekan selang regulator dan kondisi kompor elpiji supaya sering-sering dibersihkan agar saluran gasnya bisa lancar. ”Kadang terjadi pada saat dinyalakan meledak karena ada kerusakan kompor dan tidak lancar saluran gasnya,” imbuhnya.
Baca Juga : Kementerian PPPA Kenalkan Program Ruang Bersama Merah Putih di Kampung Cempluk Dau
Yoppy menambahkan pihaknya mengimbau warga masyarakat untuk tidak membakar sampah apabila kondisinya tidak sangat mendesak. Apabila terpaksa melakukan pembakaran sampah agar tidak ditinggal dan memastikan aman bagi lingkungan sekitarnya.
Selain menangani kasus kebakaran, petugas damkar juga melakukan tindak penyelamatan berbagai kasus non-kebakaran dalam bentuk penyelamatan, baik manusia, makhluk hidup lainnya, serta harta benda terdampak baik karena kebakaran maupun non-kebakaran.
Di samping itu dalam upaya pencegahan terjadinya kebakaran di Banyuwangi, damkar juga melaksanakan program inspeksi sarana prasarana proteksi kebakaran maupun melalui penyebarluasan informasi dan pengetahuan dasar penanganan kebakaran dan pencegahan kebakaran melalui sosialisasi dan edukasi.
“Sampai dengan 2 Desember 2024 total petugas Damkar Banyuwangi sukses melaksanakan penanganan non kebakaran sebanyak 384 kejadian, mulai dari penangkapan ular, tawon yang membayakan warga,melepas cincin, menyelamatkan hewan masuk sumur, HP yang masuk lubang, mengusir monyet dan lain sebagainya,” pungkas Yoppy.