JATIMTIMES - Kontingen Lampung berhasil meraih medali emas dari cabang olahraga (cabor) tenis meja nomor beregu putra di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024. Di final, Lampung mengalahkan Jawa Timur (Jatim) dengan skor 3-2.
Dari hasil pertandingan yang digelar di GOR Angsapura, Medan, Kamis (12/9/2024) itu, Jatim harus puas meraih medali perak. Pertandingan ini memiliki arti tersendiri bagi pelatih tenis meja Lampung Hadi Yudo.
Sebab, Hadi Yudo merupakan mantan pelatih tenis meja Jatim. Karena itu, dia tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya setelah memimpin anak didiknya mengalahkan Jatim di final tenis meja beregu PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Dia mengungkapkan pengalaman pahitnya saat diberhentikan sebagai pelatih Jatim. Hadi Yudo mengaku dipecat tanpa pemberitahuan, meskipun telah meloloskan tim Jatim ke PON 2024.
"Sebelum bergabung dengan Lampung, tujuan saya hanya satu, yaitu mengalahkan Jawa Timur. Dulu saya pelatih mereka (Jatim) di Pra-PON, tetapi saya diberhentikan tanpa alasan, padahal saya meloloskan mereka ke PON," ujar Hadi.
Setelah dipecat Jatim, dia mendapatkan kesempatan melatih Lampung. Kesempatan tersebut datang setelah pelatih sebelumnya tidak dapat melanjutkan tugas karena alasan pribadi. "Junior saya yang melatih Lampung harus mundur karena istrinya sakit, jadi dia minta tolong ke saya untuk mengambil alih tim. Waktu itu hanya tiga minggu sebelum PON," katanya.
Bagi Hadi, kemenangan ini terasa lebih manis karena dia merasa telah membuktikan kemampuannya setelah diberhentikan dari Jatim. "Saya sangat puas sekali bisa mengalahkan Jawa Timur di final," kata dia dengan senyum puas.
"Di atas gunung yang tinggi masih ada yang lebih tinggi. Orang harus selalu tahu tata cara dan menghargai orang lain," sambungnya.
Dalam laga itu, tim Lampung terdiri dari Anaqi Davala S, Braydon Juvensim Susilo, Akh Dahlan Haruri dan Rafanael Nikola Niman. Pertandingan berjalan sangat ketat.
Baca Juga : Pemprov Jatim Kenalkan Javeast Coffee yang Siap Bersaing hingga Pasar Internasional
Lampung dan Jatim sempat imbang 2-2 hingga akhirnya Akh Dahlan Haruri yang turun sebagai penentu berhasil mengalahkan pemain Jatim dalam laga penuh ketegangan. Akh Dahlan Haruri mengungkapkan betapa tegangnya situasi saat laga penentu.
“Yang pasti kita tegang, tremor, cuma kita berdoa, ingat keluarga, ingat tanggung jawab. Itu semua buat nenangin hati. Sempat memimpin, lalu tertinggal, tapi saya coba untuk tetap tenang. Ketenangan jadi kunci kemenangan ini,” kata Haruri.
Ia juga menambahkan bahwa kemenangan ini menjadi lebih berarti karena Lampung awalnya tidak difavoritkan untuk menjadi juara beregu. Keberhasilan ini tidak lepas dari persiapan matang yang dilakukan tim Lampung, termasuk program pelatihan khusus di Tiongkok selama 40 hari dan mendatangkan pelatih serta sparring partner dari Tiongkok selama 10 hari.
“Ini buah dari kerja keras kami selama ini, dan saya bersyukur kita bisa membuktikan bahwa Lampung mampu bersaing di tingkat nasional,” kata Haruri.