JATIMTIMES - Susu ikan menjadi topik yang sedang ramai dibicarakan karena PT Rajawali Nusantara Indonesia dilaporkan sedang mengkaji produk ini.
Produk susu ikan kabarnya akan menjadi alternatif susu dalam program makan siang gratis yang diusung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga : Tak Pernah Dapat Sosialisasi tentang Ikan Aligator Gar, Keluarga Piyono Mengaku Kecewa
Lantas, apa sebenarnya susu ikan dan bagaimana kandungan gizi yang terdapat di dalamnya? Doktor bidang biokimia susu yang juga dosen Fakultas Peternakan IPB Epi Taufik mengatakan bahwa selama ini belum pernah mendengar istilah tersebut.
"Sejauh yang saya tahu di dunia belum ada istilah susu ikan," kata Epi dikutip Rabu (11/9/2024).
Dia menjelaskan, dalam dunia pangan, standar internasional mengenai susu diatur oleh CODEX Alimentarius Commission (CAC), sebuah badan bentukan FAO dan WHO yang bertujuan untuk melindungi kesehatan konsumen serta memastikan praktik perdagangan pangan yang adil.
Di Indonesia, definisi susu juga diatur oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), khususnya untuk susu segar.
Menurut CODEX Alimentarius (CODEX STAN 206-1999), susu adalah sekresi atau cairan yang keluar normal dari hewan perah atau mamalia yang diperoleh dari satu atau lebih pemerahan tanpa penambahan atau ekstraksi darinya, dimaksudkan untuk dikonsumsi sebagai susu cair atau untuk diproses lebih lanjut.
“Ini berarti bahwa susu yang diakui oleh CODEX harus berasal dari hewan mamalia, seperti sapi, domba, kambing, kerbau, kuda, unta tanpa adanya campuran bahan lain,” katanya.
Sementara, menurut SNI, susu segar adalah "cairan yang diperoleh dari pemerahan sapi sehat, bersih, dan bebas dari kolostrum atau cairan pertama yang dihasilkan oleh induk hewan setelah melahirkan.
Menurut Epi, istilah "susu" pada produk seperti susu nabati dan susu ikan seharusnya dianggap sebagai istilah pemasaran yang menggambarkan karakteristik produk, bukan secara ilmiah atau regulasi.
Kandungan Susu Ikan
Protein
Epi mengatakan bahwa susu ikan yang diekstrak dari protein ikan bisa mengandung kadar protein tinggi. Namun, kandungan dan kualitas asam aminonya bisa bervariasi tergantung pada proses pembuatannya.
Susu ikan tidak sepopuler dari segi kandungan protein karena tekstur dan cita rasa (amis) yang berbeda dengan susu hewan.
Lemak
Baca Juga : Mengenal Black Soldier Fly, Lalat dengan Segudang Manfaat
Sementara itu, l kandungan lemak dalam susu ikan mengandung asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. "Namun, konsentrasi omega-3 dan rasanya yang khas bisa membuatnya kurang diminati untuk konsumsi harian," kata Epi.
Kalsium
Epi juga menyinggung soal kandungan mineral dalam susu ikan. Dia mengatakan bahwa terdapat beberapa mineral penting yang terdapat dalam susu ikan namun tidak secara khusus menawarkan keunggulan kalsium yang tinggi seperti susu hewan.
Sementara itu, susu hewan -misalnya susu sapi- mengandung kalsium yang tinggi. Ukuran 100 ml susu sapi mengandung sekitar 120 mg kalsium. Lalu, susu yang berasal dari hewan mamalia juga kaya akan mineral lain seperti fosfor, magnesium, dan kalium, yang berperan penting dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan keseimbangan cairan.
Vitamin
Epi Taufik mengutarakan bahwa susu ikan bisa menjadi sumber vitamin A dan D, terutama jika berasal dari ikan berlemak seperti salmon. "Tetapi ketersediaan dan keefektifan vitamin ini dapat bervariasi tergantung proses produksinya," ujarnya.
Lalu, bagi orang yang punya alergi terhadap laktosa, maka susu ikan bisa menjadi alternatif. Namun, perlu diingat bahwa masih jarang digunakan sebagai alternatif susu utama dalam pola konsumsi harian seperti disampaikan Epi.