JATIMTIMES – Seorang pria berinisial AI (40), warga Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas dalam peristiwa kebakaran yang melanda rumahnya pada Selasa siang, 10 September 2024.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB ini menewaskan AI, yang diketahui menderita gangguan jiwa dan tinggal seorang diri di rumah tersebut.
Baca Juga : Petinggi BLK Kabur Tinggalkan Orang Tua Lansia Usai Ribuan Karyawannya Merugi Miliaran
Kasi Pemadam Kebakaran, Penyelamatan, dan Sarpras Satpol PP Kabupaten Blitar, Tedi Prasojo, menjelaskan bahwa kebakaran tersebut melibatkan satu unit rumah di Desa Kandangan. "Saat kejadian, kami menerima laporan bahwa ada seorang penghuni di dalam rumah. Korban adalah AI yang diketahui memiliki gangguan jiwa," ujar Tedi.
Menurut penuturan warga setempat, kebakaran pertama kali diketahui oleh tetangga korban yang mendengar suara letusan keras dari dalam rumah. Suara tersebut memicu kepanikan warga yang kemudian bergegas ke lokasi dan mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Ketika warga berhasil masuk ke dalam rumah, mereka menemukan AI sudah tidak bergerak dan segera melapor kepada perangkat desa. Laporan tersebut diteruskan kepada pihak kepolisian dan pemadam kebakaran.
"Setelah menerima laporan, tim pemadam kebakaran segera menuju lokasi dan berhasil memadamkan api dalam waktu sekitar 20 menit," tambah Tedi. Namun, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Jenazah AI kemudian dibawa ke RSUD Srengat untuk keperluan visum guna memastikan penyebab kematian.
Pihak Kepolisian Resor Blitar Kota juga langsung turun tangan melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, mengungkapkan bahwa dugaan sementara kebakaran dipicu oleh hubungan arus pendek listrik yang berasal dari charger handphone milik korban.
"Dari hasil penyelidikan awal, api diduga berasal dari korsleting listrik yang terjadi saat korban sedang mengisi daya handphone-nya," jelas Samsul. Ia menambahkan, AI diketahui memiliki kebiasaan mengisi daya handphone secara terus-menerus, yang kemungkinan besar menjadi penyebab terjadinya hubungan arus pendek.
Warga sekitar juga membenarkan bahwa AI kerap kali terlihat sibuk dengan aktivitas "ngecas" handphone, meskipun ia mengalami gangguan kejiwaan. "Korban memang tinggal sendirian di rumah tersebut, dan saat kejadian tidak ada orang lain yang berada di dalam rumah," lanjut Samsul.
Baca Juga : Percepat Pembangunan Sukhoi, DKPP Kota Blitar Desak Kontraktor Tambah Pekerja
Sampai saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti dari kebakaran tersebut.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan warga sekitar. Meskipun kerugian materi akibat kebakaran ini ditaksir mencapai sekitar Rp 10 juta, kehilangan nyawa AI menjadi tragedi yang tidak tergantikan.
"Kami turut berduka atas kejadian ini. Langkah-langkah pencegahan kebakaran memang harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, terutama terkait penggunaan listrik yang aman," kata Tedi di akhir keterangannya.
Kebakaran yang menelan korban jiwa ini menambah daftar panjang peristiwa serupa di wilayah Blitar. Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian dalam penggunaan alat elektronik.