JATIMTIMES – Wali Kota Blitar Santoso melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan revitalisasi Pasar Ikan Hias pada Rabu (7/8/2024). Dalam kegiatan tersebut, Santoso didampingi Sekretaris Daerah Priyo Suhartono dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Sidak ini bertujuan untuk memastikan bahwa proyek yang dimulai pada Juni 2024 tersebut berjalan sesuai jadwal dan kualitas yang diharapkan.
Baca Juga : Pemkab Blitar dan Mercy Corps Indonesia Tandatangani MoU untuk Dorong Kemajuan UMKM
Santoso menyampaikan bahwa proyek ini diharapkan selesai pada Desember 2024. "Desember itu kita harapkan sudah selesai. Makanya kita selalu monitor daya serapnya secara periodik supaya proses pekerjaannya itu betul-betul sesuai dengan perencanaan," ujar Santoso.
Menurut laporan dari pengawas lapangan dan pelaksana proyek, saat ini pekerjaan sudah sesuai jalur. Santoso menekankan pentingnya memaksimalkan daya serap anggaran terutama saat musim kemarau agar tidak terkendala pada musim penghujan nanti. "Pembangunan berjalan lancar karena ini pas musim kemarau, sehingga kita tidak khawatirkan kendala cuaca. Kalau bisa dimaksimalkan daya serapnya sekarang, proyek tidak akan mundur dalam pelaksanaannya," tambahnya.
Proyek revitalisasi Pasar Ikan Hias ini dianggarkan sebesar Rp1,7 miliar yang bersumber dari APBD Kota Blitar tahun 2024. Proyek ini diharapkan dapat selesai dalam satu tahap pengerjaan.
Santoso juga berharap agar dana tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menyelesaikan semua kebutuhan pembangunan. "Dengan anggaran Rp1,7 miliar, kita berharap pengerjaan dapat tuntas sesuai yang direncanakan," ungkap Santoso.
Dalam sidak tersebut, Santoso juga meninjau pemasangan pagar berbahan seng yang mulai dilakukan oleh pekerja di lokasi pasar hias.
Selama proses revitalisasi, para pedagang di Pasar Ikan Hias tetap dapat berjualan. Dari 14 kios yang ada, hanya tiga kios dan satu kafe yang terdampak langsung oleh pembangunan ini. Pedagang yang kiosnya dibongkar telah disediakan tempat sementara di utara kios sisi timur. Mereka membangun tempat berjualan semi-permanen secara swadaya. Pedagang yang terdampak membangun tempat berjualan sementara secara swadaya. Untuk sementara bangunannya semi-permanen.
Sekretaris Daerah Kota Blitar Priyo Suhartono menambahkan bahwa revitalisasi Pasar Ikan Hias ini juga merupakan bagian dari rebranding sentra usaha ikan hias dan koi di Blitar. "Kita rebranding dengan nama Sukhoi, Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi, karena Blitar sudah menjadi ibu kota koi Nusantara," jelas Priyo.
Baca Juga : Samsudin Usai Vonis Bebas: Fokus pada Keluarga dan Perubahan Cara Dakwah
Priyo juga menyoroti bahwa area revitalisasi akan difungsikan sebagai pusat parkir yang mendukung destinasi wisata Masjid Ar Rahman dan Stadion Soeprijadi. "Kita akan memfungsikan lahan ini untuk parkir, mendukung wisata Masjid Ar Rahman dan Stadion Soeprijadi. Area parkir ini bisa menampung 12 bus dan 20 minibus," tambahnya.
Masjid Ar Rahman yang terletak di utara Stadion Soeprijadi merupakan salah satu ikon wisata spiritual baru di Kota Blitar. Masjid ini diresmikan pada tahun 2019 dan menawarkan keindahan arsitektur yang mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini memiliki sejumlah payung besar di bagian depannya, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Adanya revitalisasi Pasar Ikan Hias dan optimalisasi area parkir diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Blitar.
Dengan demikian, proyek revitalisasi Pasar Ikan Hias ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan fasilitas bagi pedagang dan pengunjung pasar, tetapi juga mendukung pengembangan wisata spiritual di Kota Blitar. "Kami berharap revitalisasi ini dapat berjalan lancar dan selesai sesuai target, sehingga bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan wisatawan," tutup Santoso.