JATIMTIMES - Jalur Klemuk yang selama ini menjadi alternatif jalur yang lebih pendek dari jalur utama dari Kota Batu ke arah Pujon maupun sebaliknya bakal menjadi satu arah. Wacana itu digulirkan Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Perhubungan (Dishub) yang belum lama ini telah melakukan survei lokasi dengan aparat gabungan terkait.
Kepala Dishub Kota Batu Hendry Suseno membenarkan kabar itu. Jalur yang juga dikenal dengan Jalan Raya Rajek Wesi Songgokerto itu telah disurvei kembali Tim gabungan dinas dan instansi terkait, yakni Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, DLH, PLN Pehutani, Kepolisian, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu dan relawan warga Songgokerto.
Baca Juga : Kapolres Batu Dimutasi, Andi Yudha Pranata Resmi Gantikan Oskar Syamsuddin
Dikatakan Hendry Suseno, jika upaya satu jalur ini untuk meminimalisir jumlah kecelakaan atau rem blong di lokasi yang sering disebut jalur tengkorak klemuk.
Dijelaskannya, jika nantinya jalur Klemuk akan digunakan satu jalur saja. Yakni, diperuntukkan untuk jalur turun dari arah Pujon ke Kota Batu. Yang berarti menegasikan jalur naik dan mengharuskan pengguna jalan melalui jalur Payung.
"Kita akan sampaikan ini untuk menjadikan jalur Klemuk searah. Tidak ada yang dari bawah ke atas, melainkan hanya digunakan kendaraan turun saja," ujar Hendry saat dikonfirmasi, Kamis (18/7/2024).
Sebelumnya, jalur Klemuk juga mendapat perhatian lantaran jalur keselamatan yang dinilai masih kurang. Sehingga Pemkot Batu melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) 2024 masih mengupayakan diusulkan penambahannya. Sedangkan kebijakan satu arah telah menjadi kajian gabungan.
"Tim yang melakukan survey ini sudah mengerucut dalam mencari solusi dan satu visi programnya (wacana satu arah)," jelasnya.
Baca Juga : Banyak Pelajar SMP di Jombang Sekolah Bawa Motor, Jadi Sasaran Operasi Semeru 2024
Sembari masih dikaji oleh Dishub dan pihak berwenang yang terkait, Hendry belum bisa menyebutkan kapan bakal diberlakukan. Masih kata Hendry, langkah antisipasi dalam mengurangi dampak kecelakan akan dilakukan pembenahan. Di antaranya berkordinasi dengan dinas PUPR untuk membuat jalur penyelamatan yang sesuai standar nasional.
Selama ini, diketahui jalur keselamatan hanya dibangun swadaya masyarakat dan telah menyelamatkan banyak nyawa saat kondisi darurat dan padat kendaraan.
"Mulai dipetakan terkait jalur peyelamatan dan fasilitas lain seperti penerangan ,CCTV dan akan dibangunnya rest area di atas yang gunanya pengendara motor bisa berhenti sejenak untuk mendinginkan mesinnya," imbuhnya.