JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang berupaya untuk menekan angka pengangguran. Upaya yang dilakukan dengan menggelar Job Fair Kota Malang 2024 yang berlangsung di Mall Pelayanan Publik Merdeka Kota Malang, Kamis (18/7/2024).
Tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang, tercatat 6,8 persen dan ditargetkan turun menjadi 6 persen. Kegiatan Job Fair Kota Malang Tahun 2024 dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan.
Baca Juga : Realisasi PBB-P2 Kabupaten Blitar Rendah, Baru 24,9 Persen dari Target
Usai resmi membuka bursa kerja ini Wahyu meninjau masing-masing perusahaan yang membuka lowongan kerja.
Totalnya ada 17 perusahaan di Kota Malang dan sekitar. Seperti Lawson, Indomaret, The Singhasari Resort, J99, Royal Hotel & Villa Kota Batu, PT Ekamas Fortuna, BTPN Syariah dan sebagainya. Dalam bursa ini ada 380 lowongan kerja yang disiapkan bagi para pencari kerja.
Tampak di masing-masing perusahaan silih berganti didatangi para pencari kerja mencari pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, keterampilannya. Di sana mereka bebas untuk bertanya secara langsung.
“Bahkan saat online para pencari kerja yang mendaftar sudah ada 600 orang. Karena itu kami buka secara offline juga agar merata,” ungkap Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan.
Dengan hadirnya Job Fair Kota Malang Tahun 2024 secara offline ini memberikan kesempatan pencari kerja untuk mencari pekerjaan yang diinginkan sesuai minat dan bakatnya. Sehingga para pencari kerja harus memanfaatkan peluang ini semaksimal mungkin.
“Agar pencari kerja ini menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat bago pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai bakat dan minatnya,” imbuh Arief.
Baca Juga : Sambut Hari Jadi ke-700 Blitar, Bupati Mak Rini Galakkan ASN Belanja di Pasar Tradisional
Meski demikian, Arief menginginkan agar para pencari kerja bisa diterima oleh para perusahaan yang ada di sana, khususnya para pencari kerja asal Kota Malang. “Setidaknya tahun ini tingkat pengangguran bisa turun jadi 6 persen,” harap Arief.
Sementara itu Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menambahkan, nantinya para pencari kerja tak hanya bergantung pada perusahaan saja, tapi juga bisa lewat Unit Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sehingga beberapa fasilitas nantinya akan dikembangkan oleh Pemkot Malang.
“Nantinya lewat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa memberikan akses permodalan agar UMKM ini bisa berkembang sehingga bisa merekrut para pencari kerja,” terang Wahyu.
Wahyu berharap, dengan upaya untuk memberikan fasilitas kemudahan bagi pencari kerja, angka pengangguran di Kota Malang Tahun 2024 bisa turun. “Harapannya pencari tenaga kerja kota Malang bisa terserap,” harap Wahyu.