JATIMTIMES - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Situbondo Kantor Wilayah Jawa Timur berupaya untuk membangun geraja tempat ibadah umat kristiani. Kebijakannya ini agar warga binaan saat beribadah lebih khusuk layaknya di gereja luar rutan.
Gereja yang diberi nama Elohim Rutan Situbondo ini telah melaksanakan kegiatan pembinaan kerohanian untuk warga binaan yang beragama Kristen. Pembinaan dilaksanakan oleh Yayasan Maranatha Denpasar yang bekerja sama dengan Yayasan Rumah Doa Kab. Situbondo, Rabu (17/07/2024).
Baca Juga : Apa itu Hoarding Disorder, Penyakit yang Viral Usai Ibu Kos Gerebek Kamar Penuh Sampahh
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo (KaRutan) Situbondo Rudi Kristiawan mengatakan bahwa rencana pembangunan gereja ini sebenarnya sudah lama di rencanakan.
"Alhamdulillah tahun ini 2024 telah direalisasikan. Selama ini kegiatan kerohanian para warga binaan yang beragama Kristen dilakukan di Ruang Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KaKPR), karena sebelumnya di dalam lingkungan Rutan belum ada gerejanya," ujar Rudi.
Selain itu, Rudi berharap dengan adanya Gereja Elohim Rutan Situbondo, diharapkan mereka dapat menjalankan ibadahnya secara maksimal dan khusuk.
"Hak seluruh masyarakat termasuk Warga Binaan dalam melaksanakan ibadah keagamaan itu dilindungi undang-undang. Oleh karena itu perlu adanya tempat ibadah khusus untuk umat dalam beragama, jika muslim mushola atau masjid. Sedangkan untuk Nasrani kami berupaya membuatkan ruangan ibadah Alhamdulillah terbentuklah ruangan Gereja Elohim Rutan Situbondo," ungkapnya.
Baca Juga : Soekarno Coffee Fest 2024: Omzet Tembus Rp 67,5 Juta, Ekonomi Kota Blitar Menggeliat
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono memberikan apresiasi atas pembangunan Gereja dan giat pembinaan kerohanian khususnya untuk warga binaan yang beragama Kristen maupun Nasrani.
"Saya harap Rutan Situbondo terus berupaya dan berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan pembinaan kepada WBP, baik melalui pembinaan kemandirian maupun kepribadian," jelas Heni.