JATIMTIMES - Keutamaan sholawat dapat diraih oleh setiap muslim yang mengamalkannya. Sholawat dapat mendatangkan syafaat sekaligus menjadi cara agar terkabulnya doa.
Anjuran bersholawat termaktub dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab ayat 56
Baca Juga : Punya Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan? Bisa Dicicil Lewat Program Rehab
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Namun, dalam pengalamannya umat Muslim dituntut untuk tidak berlebihan. Hal itu juga sama seperti pandangan KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengenai praktik sholawat yang sering kali berlebihan.
Dilansir dari akun YouTube @AlGhifari27, Gus Baha menjelaskan mengenai sholawat yang benar itu seperti apa.
"Sholawat yang benar adalah yang banyak menyifati Nabi dan sedikit mengungkapkan keinginan pribadi," ujar Gus Baha.
Gus Baha pun mengungkapkan jika dirinya tidak setuju jika ada orang yang melakukan praktik sholawat secara berlebihan.
"Saya termasuk orang yang tidak setuju ya, kalau orang sholawatan terus,” katanya.
Terutama ketika sholawat tersebut tidak seimbang dengan hikmah yang diperoleh.
“Berlebihan tapi hikmahnya kepada Nabi kurang,” ujar Gus Baha.
“Maksudnya begini lho sholawatan berlebihan itu, redaksi sholawat tentang Nabi itu kecil,” sambungnya.
Seolah-olah sholawat kita panjatkan agar keinginan kita banyak dikabulkan.
“Bukan sholawat jumlahnya, gak. Redaksi tentang Nabi kecil tapi keinginannya banyak, Itu saya tidak suka,” tegas Gus Baha.
“Saya suka sholawatan itu yang mensifati Nabi banyak, kemudian keinginannya kecil, itu bagus!” sahutnya.
Baca Juga : Jumat Berkah, PLN UP3 Malang Berbagi Kebahagiaan Bersama Driver Ojol
Bukan tanpa alasan, Gus Baha lalu mencontohkan seorang tokoh yang bersholawat tapi keinginannya sedikit.
“Seperti Abu Hasan Syadzili itu, kalau berdoa permintaannya hanya sedikit, paling baris hanya baris paling terakhir,” contohnya.
“Ia berdoa sampai mensifati Allah itu 99 sifat Allah. Terakhir hanya minta doa sedikit,” terang Gus Baha.
Sedangkan beberapa orang kata Gus Baha, menggunakan sholawat sebagai syarat untuk meminta doa dikabulkan.
"Nah kamu kan tidak, memuji Allah hanya basa-basi saja, hanya sebagai syarat saja. Setelah itu terus berdoa, minta kaya, minta tolak bala, panjang!”
“Kata Allah, memuji kekasihnya sedikit berdoanya kencang,” ujar Gus Baha.
Gus Baha sendiri menjelaskan sholawat yang paling ia suka adalah sholawat yang panjang-panjang.
“Saya tidak suka jenis yang seperti itu, harusnya sholawat itu yang panjang,” katanya.
Sebab sholawat yang baik adalah sholawat yang disertai dengan akhlak.
“Maksudnya menyifati Nabi yang panjang, baru mintanya sedikit, itu bagus, punya akhlak,” tandasnya.