JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi membeberkan gambaran desain Monumen Tragedi Kanjuruhan yang nantinya bakal dibangun di Gate 13 Stadion Kanjuruhan. Yakni terdapat beberapa pilar batu bertuliskan nama para korban Tragedi Kanjuruhan, hingga dua tangan yang memegang syal Arema.
Gambar desain tersebut sekaligus menjadi jawaban terkait bagaimana nantinya monumen Tragedi Kanjuruhan dibangun di Stadion Kanjuruhan. Sebab, selama ini Gate 13 yang menjadi lokasi banyaknya korban jiwa belum tersentuh pembangunan saat proses renovasi Stadion Kanjuruhan berlangsung sejak tahun 2023 lalu.
Baca Juga : Meriah, Launching All New Honda BeAT Disaksikan Ribuan Masyarakat Malang
Diakui Bupati Sanusi, gambaran desain Monumen Tragedi Kanjuruhan tersebut merupakan usulan dari perwakilan para keluarga korban. Gambaran desain tersebut juga sempat disampaikan Bupati Sanusi saat menghadiri agenda doa bersama dino geblak korban Tragedi Kanjuruhan yang berlangsung di Gate 13, Sabtu (22/6/2024) malam.
"Sementara ini sudah disepakati, untuk Gate 13 tidak ada perubahan. Tetap untuk monumen nantinya dibangun di sini, di luar (Gate 13 Stadion Kanjuruhan)," ujar Bupati Sanusi.
Desain yang telah mendapatkan kesepakatan dari sejumlah pihak termasuk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tersebut, terdiri dari tiga pilar batu. Pilar-pilar dari batu itulah yang dijadikan sarana untuk menulis nama para korban Tragedi Kanjuruhan yang disebut berjumlah 135 jiwa.
Selain tiga pilar batu bertuliskan nama para korban, pada monumen di depan kawasan Gate 13 tersebut juga bakal terdapat dua tangan mengepal. Yakni dengan menggenggam atau memegang syal Arema.
"Di monumen itu nanti ada syalnya Arema," ujar Bupati Sanusi.
Baca Juga : Ribuan Masyarakat Antusias Ikuti Jalan Sehat, Pj Wali Kota Malang Apresiasi Unisma Libatkan UMKM
Pejabat publik nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini menambahkan, anggaran yang disiapkan untuk merealisasikan Monumen Tragedi Kanjuruhan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Yakni melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
"Anggarannya masuk di PUPR, Kabupaten (Pemkab Malang) tidak (terlibat dalam pengalokasian anggaran Monumen Tragedi Kanjuruhan)," pungkas Bupati Sanusi.
Sebagaimana diberitakan, melansir dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) milik kementerian, pemenang tender renovasi Stadion Kanjuruhan adalah perusahaan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Yakni dengan harga penawaran Rp 331 miliar dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai Rp 390 miliar.