JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispantan) Kota Malang mulai melakukan langkah kesiapan jelang moment Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban. Diharapkan, nantinya hewan kurban yang akan disembelih dapat masuk dalam kategori Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan bahwa sampai saat ini hal tersebut juga terus dikomunikasikan dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Hal itu dilakukan guna untuk memastikan kelancaran saat penjualan dan penyembelihan hewan kurban.
Baca Juga : UKM Pagar Nusa UIN Malang Raih Juara Umum Pasuruan National Martial Arts 2024,
"Kami di Kota Malang juga masih memantau lokasi penjualan hewan kurban, kira-kira di titik mana saja," ujar Slamet, Sabtu (1/6/2024).
Slamet mengatakan, saat ini terpantau masih belum banyak terlihat penjual hewan kurban. Sejauh ini baru hanya ada beberapa orang yang masih menyiapkan kandang dadakan untuk berjualan hewan kurban di pinggir jalan.
"Hanya beberapa titik yang sudah menyiapkan untuk tempat berjualannya. Nanti akan kita tindaklanjuti dengan Surat Edaran Wali Kota,” jelas Slamet, pada Sabtu (01/06/2024).
Slamet mengatakan, secara umum untuk persiapan, ada beberapa hal yang harus diedukasi untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Pertama adalah kesehatan hewan yang sedang ditawarkan di tempat tempat penjualan hewan.
"Nanti kami Dispangtan bidang peternakan dan kesehatan hewan akan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan UB dan Fakultas Peternakan UB. Dalam rangka pemantauan di semua titik penjualan hewan kurban," kata Slamet.
Baca Juga : Inilah Amalan yang Pahalanya Lebih Besar daripada Berkurban 100 Unta
Dirinya mengatakan bahwa tahun ini diperkirakan akan ada 500 pedagang hewan kurban yang mengadu nasib pada Moment Idul Adha di Kota Malang. Jumlah tersebut menurutnya masih belum banyak berbeda dengan tahun lalu.
"Kalau itu masih gak jauh berbeda dengan tahun lalu. Sekitar 500 pedagang, biasanya kebutuhan (hewan kurban) sekitar 6.000 ekor. Baik kambing atau sapi," pungkasnya.