JATIMTIMES - Ibadah kurban yang dilakukan setelah salat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah merupakan ibadah yang sangat utama dan mulia.
Hal itu lantaran ibadah yang satu ini tidak hanya sebagai peringatan akan pengorbanan Nabi Ibrahim AS, namun juga sebagai wasilah untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
Baca Juga : Grebeg Pancasila dan Pawai Lentera: Kota Blitar Bersinar Terang dengan Semangat Nasionalisme
Tetapi, tidak semua orang dapat melaksanakan ibadah ini, khususnya bagi mereka yang hidupnya pas-pasan.
Namun tak perlu berkecil hati. Bagi yang tidak mampu untuk berkurban, ada amalan yang lebih baik dari kurban 100 ekor unta. Lantas amalan apa itu?
Melansir berbagai sumber, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan bagi mereka yang belum bisa melakukan ibadah kurban, yakni:
Menyegerakan Datang ke Masjid untuk Salat Jumat
Amalan yang pahalanya setara kurban adalah menyegerakan datang ke masjid untuk salat Jumat. Hal ini bersandar pada sebuah hadis yang dinukil Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya 'Ulumuddin. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ
Artinya: "Barang siapa yang berangkat salat Jumat pada jam pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta. Barang siapa yang berangkat pada jam kedua, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor sapi. Barang siapa yang berangkat pada jam ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan kambing yang bertanduk. Barang siapa yang berangkat pada jam keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam. Dan barang siapa yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan dia berkurban sebutir telur. Apabila imam keluar (memulai khutbah), maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah diangkat, dan para malaikat berkumpul di dekat mimbar untuk mendengarkan zikir. Barang siapa yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak salatnya dan tidak mendapatkan keutamaan apapun." (HR Bukhari dan Muslim)
Imam al-Ghazali menjelaskan, jam pertama ini hingga terbitnya matahari. Kemudian, jam kedua sampai matahari meninggi. Lalu, jam ketiga berlangsung hingga cahaya matahari menyebar, jam keempat dan kelima sesudah waktu dhuha yang paling tinggi (akhir) hingga tergelincirnya matahari.
Memperbanyak Zikir
Menukil yatimmandiri.org, amalan orang yang belum mampu berkurban bisa membaca bacaan takbir, tahmid, dan tasbih sebanyak 100 kali dalam sehari atau pada 10 Dzulhijjah.
Pahala yang dicatat bagi orang yang mengamalkan amalan ini adalah lebih baik dibandingkan dengan mampu mempersiapkan 100 ekor kuda pilihan untuk jihad di jalan Allah. Selain itu, lebih baik jika dibandingkan dengan 100 ekor unta yang dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.
Baca Juga : Sederet Catatan DPRD Terkait Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Jatim 2023
Dan juga, untuk pahala yang akan didapatkan layaknya mampu membebaskan 100 orang budak. Sangat disayangkan jika kaum muslimin meninggalkan amalan ini saat Hari Raya Idul Adha.
Amalan Ringan Lainnya di Hari Raya Idul Adha
Adapun amalan lain yang bermanfaat jika kita tidak mampu melaksanakan kurban ialah membantu hal-hal yang berkaitan dengan kurban. Namun perlu di ketahui, bahwa hal ini tidak memiliki pahala lebih baik dari kurban 100 ekor unta. Amalan-amalan tersebut adalah sebabai berikut:
- Membantu penyembelihan hewan kurban.
- Membantu membersihkan hewan kurban
- Membantu mendistribusikan daging kurban yang telah disembelih kepada masyarakat.
- Mengolah daging kurban.