JATIMTIMES - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Belahanrejo, Kecamatan Kedamean, diresmikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. TPST ini dinilai mampu menyelesaikan masalah sampah di Kota Pudak.
Gus Yani sapaan akrabnya menyampaikan, TPST Belahanrejo ini sangat efektif dalam menyelesaikan masalah sampah. Khususnya di wilayah Gresik Selatan. Mengingat TPA Ngipik sudah kelebihan kapasitas tampung atau overload.
Baca Juga : Sosok "Mami" di Kasus Peredaran Narkoba Ternyata Pejabat Aktif di Satpol PP Gresik
"Dibangunnya TPST Belahanrejo untuk menangani sampah di wilayah Gresik Selatan. Jadi sampah bisa ditangani di sini tanpa harus ke TPA Ngipik," katanya usai meresmikan TPST Belahanrejo, Kamis (29/2/2024).
Dibangunnya TPST yang dilengkapi dengan mesin Refused Derived Fuel (RDF) dapat mengolah sampah menjadi beberapa barang bermanfaat dan bernilai. Seperti briket, fluff anorganik dan olahan lain sebagai media budidaya maggot.
"Hari ini bisa kita saksikan bersama mesin RDF sudah siap beroperasi juga di TPST Belahanrejo. Dengan mesin ini berkapasitas 2,5 ton/jam, sampah yang masuk bisa diolah dan menghasilkan 8 ton olahan RDF setiap harinya," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Direktur Penanganan Sampah Ditjen PSL B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI yang diwakili oleh Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya, Vir Katrin mengapresiasi langkah Pemkab Gresik dalam menangani sampah.
Dia mengatakan, pengelolaan sampah tidak bisa dilakukan secara konvensional. Pemerintah pusat juga terus mendorong pemerintah daerah melakukan pengolahan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Adanya TPST Belahanrejo ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani sampah di Kabupaten Gresik," ujarnya.
Baca Juga : Menjelang Pilkada KPK Periksa Sejumlah Pejabat di Kabupaten Situbondo, Aktivis Senior: Siklus 14 Tahunan
Diketahui, penanganan sampah di Kabupaten Gresik masif dilakukan, baik lewat program pemerintah daerah yang tercermin pada Program Nawa Karsa Gresik Lestari, maupun atas inisiasi pemerintah desa.
Seperti halnya yang dilakukan pada Kecamatan Menganti, di mana desa-desa menginisiasi dana bersama untuk membangun hangar penampungan sampah. Hal yang sama juga akan dibangun di wilayah Gresik Wilayah Utara dan Kepulauan Bawean.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan PT. Semen Indonesia. Olahan RDF yang dihasilkan oleh TPST akan ditampung oleh PT. Semen Indonesia sebagai bahan bakar pembuatan semen.
Hadir dalam peresmian ini di antaranya Direktur Operasi PT. Semen Indonesia Reni Wulandari, SVP Of Production PT. Semen Indonesia Beni Ismanto, General manager of Energy Management PT. Semen Indonesia Otto Andri Priyono. Kemudian, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik.