JATIMTIMES - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri menyelenggarakan "Pelatihan Fortifikasi Pangan Olahan" kepada puluhan pelaku usaha yang membuat jajanan anak sekolah, Selasa - Rabu (20-21 Februari 2024).
Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma mengatakan, pelatihan yang bertempat di gedung PKPRI Kota Kediri ini merupakan salah satu aksi nyata untuk menurunkan angka stunting di Kota Kediri sebagaimana diamanatkan dalam Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Sampai dengan 2023 pertumbuhan jumlah produsen pangan olahan yang cukup tinggi di Kota Kediri. Sedangkan produk pangan olahan memiliki standarisasi dalam menjaga kualitas produknya, antara lain kelayakan pangan olahan, izin edar dan sertifikat halal,” ucap Wahyu.
Baca Juga : Pertanian Kentang Produktif Masih Ketergantungan Pupuk dan Pestisida Kimia
Selain itu, lanjutnya, munculnya varian pangan yang digemari oleh anak-anak membutuhkan perhatian khusus agar nilai gizi pada produk pangan olah tersebut tetap terjaga dan tetap berkualitas. "Sehingga produk yang terjaga nilai gizinya akan membantu upaya menekan angka stunting pada anak-anak di Kota Kediri," ujarnya.
Oleh karena itu, Wahyu menambahkan, perlunya dilakukan pelatihan terhadap pelaku usaha agar dapat meningkatkan kemampuan dan wawasannya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produknya, terutama wawasan produk bergizi, enak dan sesuai standar pangan olahan yang baik.
"Pelatihan ini meliputi materi bagaimana cara produksi produk olahan pangan yang baik (CPPOB) dari BPOM Kediri. Pendaftaran SPP-IRT dan pencantuman nilai gizi pada produk olahan pangan dari Dinkes Kota Kediri. Praktik olahan pangan dengan standart fortifikasi dan BTP," paparnya.
Baca Juga : Ke Australia, Sandiaga Uno Jajal Kuliner Nasi Bungkus di Restoran Garam Merica
Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang aktif dalam pengembangan produk olahan pangan, seperti BPOM, Dinkes Kota Kediri dan Pelaku IKM dari Malang. Peserta sebanyak 25 orang dari pembuat jajanan anak sekolah di Kota Kediri yang saat ini diprioritaskan dari sekolah-sekolah yang berada di wilayah sasaran penurunan angka stunting 2024. Antara lain dari Kelurahan Dandangan, Jagalan, Ngadirejo, Mrican, Tamanan, Banaran, Bangsal, Betet, Blabak, dan Pesantren.