free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pertanian Kentang Produktif Masih Ketergantungan Pupuk dan Pestisida Kimia

Penulis : Muhammad PL - Editor : Dede Nana

21 - Feb - 2024, 16:41

Placeholder
Penanaman bibit kentang di lahan produktif Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang.

JATIMTIMES - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang mendorong peralihan pestisida dan pupuk kimia ke organik dalam menyokong pertanian. Salah satunya lahan pertanian kentang. Sebab, pertanian kentang produktif di Kabupaten Malang hingga kini belum bisa lepas dari ketergantungan bahan kimia.

Hal tersebut diungkapkan Kepala DTPHP Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputera. Menurutnya, dalam upaya pengembangan produktivitas kentang perlu memperhatikan lingkungan. Salah satunya merawat dan mengembalikan unsur hara tanah di lahan kentang yang semakin menurun.

Baca Juga : Musrenbang Kecamatan Dimulai, Stunting dan Kemiskinan Jadi Salah Satu Fokus Prioritas Kota Kediri

Pria yang disapa Avi itu menyebut, bahwa di Desa Ngadas, Poncokusumo, yang merupakan penghasil terbesar kentang masih belum beranjak dari ketergantungan bahan kimia. Kondisi kelangkaan pupuk kimia jadi salah satu pendorong peralihan ke organik.

"Pupuk organik sangat dibutuhkan untuk mengembalikan unsur hara lahan pertanian. Khusus di Ngadas, sebenarnya sekitar 75 persen dari pengolahan pertanian mulai menggunakan yang organik (pupuk). Tapi belum sepenuhnya, dan masih menggunakan kimia untuk pestisida," terang Avi, Rabu (21/2/2024).

Dikatakannya, peralihan pupuk dan pestisida organik perlu diedukasikan secara terus menerus kepada petani. Beberapa cara yang sudah dilakukan yakni dengan melakukan pembinaan budidaya dan manajerial pertanian pada petani muda. Termasuk di antaranya pengembangan bibit varietas unggul yang dapat lebih tahan dengan hama. Sehingga penggunaan pestisida kimia bisa diturunkan.

"Karena belum bisa lepas dari ketergantungan. Kita terus galakkan dan kembangkan pupuk organik melalui pembinaan agar bisa teredukasi untuk dimanfaatkan oleh petani," ucapnya.

Terlebih, lanjut Avi, lahan kentang produktif di Ngadas sudah mulai ditanam dengan benih hasil uji coba varietas Granola kembang untuk konsumsi. Hal ini untuk menyokong hilirisasi pada kebutuhan industri dan konsumsi. Apalagi Ngadas berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang merupakan kawasan wisata.

Baca Juga : Finalisasi Penyusunan Publikasi Kota Kediri Dalam Angka 2024, BPS Gelar FGD

Dengan kawasan Poncokusumo yang relatif berada di ketinggian 600-2000 MDPL, lahan-lahan produktif pertanian diyakininya masoh banyak yang belum terkelola secara bijak. Termasuk penggunaan bahan kimia berlebih dan alih fungsi lahan.

"Karena jangka panjang, otomatis ke depan akan menjadi salah satu pertimbangan bagaimana menyusun pertanian hortikultura di kawasan lereng Gunung Bromo bisa lebih baik," harap dia.

"Itu kewajiban bersama bagaimana lahan pertanian jangan dianggap sektor pangan saja. Sebenernya pertanian ini investasi jangka panjang kebutuhan pokok, tidak hanya industri. Jadi juga tidak mudah dialihfungsikan," imbuh Avicenna.


Topik

Pemerintahan dtphp kabupaten malang pertanian kentang petani kabupaten malang pemkab malang pupuk kimia



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad PL

Editor

Dede Nana