JATIMTIMES - Sam'un Ghozi AS, merupakan salah seorang Nabi yang mungkin belum banyak diketahui. Sosoknya merupakan nabi yang memiliki kekuatan yang luar biasa dan selalu menang saat melawan kaum kafir.
Allah SWT juga memberikannya keistimewaan sebuah mukjizat yang luar biasa. Ia mampu melunakkan besi dan mampu memutus rantai yang besar serta merobohkan sebuah istana dengan mudah.
Baca Juga : Sejarah Malam Nisfu Syakban dan Keutamaannya
Dalam kitab Muqasyafatul Qulub karya imam Al Ghazali, sebagaimana dikutip dari laman lksaalfalahleces, sosok Nabi Ghozi AS juga sempat membuat Rasulullah SAW tersenyum.
Satu malam di bulan Ramadhan, Rasulullah SAW tengah berkumpul dengan para sahabat. Salah seorang sahabat kemudian melihat Rasulullah sedang tersenyum. Ia lantas bertanya kepada Rasulullah apa gerangan yang membuatnya tersenyum.
Rasulullah SAW kemudian menjawab, "Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika semua manusia dikumpulkan di padang mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing kemudian masuk ke surga. Ada salah seorang nabi dengan membawa pedang, tidak memiliki pengikut satupun, masuk ke dalam surga. Dia adalah Sam'un."
Lebih lanjut, Nabi Sam'un Ghozi AS diutus Allah SWT untuk berdakwah pada kalangan Kaum Bani Israil di tanah Romawi. Nabi Sam'un Ghozi sendiri berasal dari Palestina, tepatnya di Ghaza. Sosoknya juga memiliki sebuah senjata yang mirip pedang dan terbuat dari rahang unta Liha Jamal.
Senjata mirip pedang itu, dikabarkan telah banyak membunuh orang-orang kafir. Selain itu, pedang itu juga memiliki kelebihan saat Nabi Sam'un haus dan lapar. Kelebihan yang dimiliki yakni mampu mengeluarkan air dan dapat menumbuhkan daging.
Sementara itu, dalam berdakwah, Nabi Sam'un Ghozi selalu menyebut 'Laa ilaaha ilallah' artinya Tiada Tuhan Selain Allah. Ia selalu konsisten berdakwah mengajak para kalangan Bani Israil menyembah Allah SWT. Situasi saat itu, tumbuh subur paganisme. Banyak orang yang menyembah berhala dan memikirkan harya duniawi.
Meski selalu gencar berdakwah, umat-umat tersebut masih tak tergugah dan tetap berada di jalan kesesatan. Sehingga Nab Sam'un masih belum memiliki satu orang pengikut pun. Hal inipun tidak menjadi masalah baginya.
Nabi Sam'un terus melawan kebatilan. Dengan kelebihan yang dimilikinya, ia kemudian menentang Raja Israil yang merupakan penguasa saat itu. Dengan mukjizat yang dimiliki dan atas izin Allah SWT, tentu bukan menjadi perkara sukit baginya untuk meraih kemenangan
Dalam seriap pertempuran melawan kaum kafir, tak pernah satu kalipun Navi Sam'un kalah. Hal tersebut sampai membuat kaum kafir ketakutan. Kalah telak, Raja Israil pun melakukan cara licik untuk mengalahkan Nabi Sam'un.
Sayembara diadakan raja dengan imbalan emas pertama. Ia akan memberikan hadiah tersebut bagi siapa saja yang dapat mengikat dan membawa Nabi Sam'un ke istananya. Sampai kemudian, Raja Israil menawarkan hadiah tersebut kepada istri Nabi Sam'un.
Raja bertanya, "Wahai istri Sam'un, apakah kamu mencintai suamimu?".
Sang istri menjawab, "Tentu saja raja".
Kemudian Raja bertanya lagi, "Kamu tahu kan bahwa suamimu membuat kita semuanya ketakutan".
Sang istri berkata, "Tentu saya juga tahu itu Raja".
Baca Juga : Pahlawan Terlupakan: Shodanco Parthohardjono dan Pengibaran Sang Saka di Pemberontakan PETA Blitar
Raja lantas memberikan penawaran kepada istri Nabi Sam'un, "Maukah kamu menaklukkan suamimu dan membawanya ke istana? Atas keberhasilanmu kelak akan diberikan imbalan berupa emas dan permata yang berlimpah."
Tergiur akan penawaran sang Raja, maka istri Nabi Sam'un pun menyanggupinya dan berkata, "Baik Raja, saya siap."
Setelah itu, raja memberikan sebuah taki kepada istri Nabi Sam'un. Percobaan pertama untuk mengikat Nabi Sam'un gagal dilakukan oleh istrinya. Saat itu Nabi Sam'un melaksanakan salat dengan waktu yang cukup lama. Lelah menunggu, sang istri justru tertidur pulas.
Pada percobaan kedua, istrinya berhasil mengikat Nabi Sam'un yang saat itu tengah tidur. Ketika terbangun, Nabi Sam'un kaget dan lantas bertanya,
"Wahai istriku, apakah engkau yang mengikat tubuhku?". Sang istri mengiyakan.
Ia beralasan untuk mengetes kekuatan Nabi Sam'un. Setelah itu, tali itupun dengan mudahnya diputus oleh Nabi Sam'un.
Keesokan harinya, Nabi Sam'un tak berdaya. Saat itu ia diikat oleh potongan rambutnya sendiri. Untuk diketahui, bahwa Nabi Sam' un memiliki rambut panjang sampai akan menyentuh tanah. Setelah melihat Nabi Sam'un tak berdaya, sang istri kemudian mengabarkan pada raja.
Nabi Sam'un saat itu akan dibunuh. Sebelum itu, ia disiksa dengan keji. Matanya dibutakan, bahkan kaki, tangan dan telinganya dipotong. Allah SWT atas kuasanya memerintahkan malaikat Jibril turun dan menemui Nabi Sam'un.
Ketika Jibril datang, ia bertanya, "Apa yang engkau inginkan wahai nabiullah."
Nabi Sam'un kemudian berkata pada Jibril : "Saya minta ampun atas kesalahan yang seharusnya tidak saya beritahukan kepada siapapun termasuk istri saya. Dan saya meminta agar kekuatan saya dikembalikan hingga bisa menggerakkan tiang istana ini.".
Setelah itu, atas kuasa Allah SWT, kekuatan Nabi Sam'un kembali. Kaki, tangan, telinga dan kedua matanya kembali pulih. Dengan mudahnya ia kemudian menghancurkan istana Rasa Israil. Puing istana pun menjatuhi Raja Israil dan para pengikutnya, termasuk juga dengan istri Nabi Sam'un.
Nabi Sam'un pun selamat dari robohan puing-puing istana. Setelah itu, Nabi Sam'un bersumpah bahwa dia akan melawan kebatilan dan beribadah selama 1.000 bulan tanpa henti.