JATIMTIMES - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, mempertanyakan akan status atau struktur dari Mudir Ma'had di kampus. Hal ini disampaikan langsung usai meresmikan Gedung Ma'had di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, (26/1/2024).
Menurutnya, selama ini status Mudir Ma'had memang masih belum jelas dan dipertanyakan. Padahal Ma'had merupakan bagian dari UIN.
Baca Juga : Gunung Semeru Kembali Erupsi Siang Ini, Status VONA Masih Oranye
"Ini soal struktur. Ada problem, pak Dirjen, Mudir Ma'had ini statusnya apa? Di kampus ini lo statusnya apa? Kok masih belum jelas," kata Gus Men, sapaan akrabnya.
Jika bicara tugas tambahan, menurut Gus Men, Mudir Ma'had juga tidak hanya sekedar tugas tambahan atau bahkan relawan. Tugas Mudir ini harus menjadi sebuah tugas yang bergengsi.
Tugas seorang Mudir Ma'had yang menangani Ma'had dengan satu angkatan yang jumlahnya ribuan mahasiswa, tentunya juga merupakan tugas yang berat. Sehingga kembali dikatakan, harus ada struktur organisasi yang jelas untuk pengelola Ma'had.
"Jangan (statusnya) dibiarkan seperti hantu gentayangan. Statusnya harus jelas supaya bergengsi," imbuhnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga tak ingin muncul sebuah ungkapan yang negatif tentang seorang Mudir Ma'had, atau terkesan menganggap remeh tugas Mudir Ma'had.
"Jangan sampai ada ungkapan di Mudirkan, karena di kamus tidak dipakai, difungsikan, udahlah jadikan mudir Ma'had saja. Ini jangan sampai terjadi," katanya.
Baca Juga : Unisba Blitar Lepas 15 Mahasiswa Terpilih ke Berbagai Daerah Indonesia melalui Program PMM
Maka dari itu, pihaknya akan berdiskusi lebih lanjut dengan Dirjen dan Direktur Diktis untuk mengambil langkah strategis. Selain itu, pihaknya juga meminta untuk Direktur Diktis berkordinasi dengan kementerian terkait untuk kejelasan status pengelola Ma'had ini.
"Dirjen Dikstis supaya dikordinasikan segera dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) agar struktur pengelola Ma'had ini jelas," katanya.
Dengan kejelasan status pengelola Ma'had ini, tentunya akan berdampak positif pada pengelolaan Ma'had yang lebih maju lagi dan pengelolaan Ma'had yang lebih sustainable.
"Pengelolaannya juga lebih bisa diprediksi, lebih aman," pungkasnya.