JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat melakukan sidak ke kawasan Kayutangan Heritage usai melakukan rapat tertutup dengan forum lalu lintas pada Kamis (7/7/2023). Hasilnya, sejumlah median atau separator pemisah jalan akan dikurangi agar jalan terlihat lebih lebar dan arus lalu lintas dapat lebih leluasa.
Wahyu Hidayat dalam sidaknya didampingi Sekda Pemkot Malang, asisten I Pemkot Malang, Kepala Bappeda Kota Malang, Kepala DLH Kota Malang, Kadishub Kota Malang hingga Kasat Lantas Polresta Malang Kota.
Baca Juga : Putuskan Pulang ke Indonesia dari Jepang, WNI Ini Ngeluh 6 Bulan Barang Tertahan Bea Cukai
Wahyu datang ke kawasan Kayutangan Heritage untuk melihat langsung proses pembangunan median atau separator pemisah jalan di zona 1, yakni kawasan Kantor PLN atau di persimpangan Stadsklok dan juga di persimpangan Rajabali.
Disitu, Wahyu juga melihat langsung bagaimana kondisi lalu lintas pada kawasan yang baru ditetapkan dalam skema satu arah permanen tersebut. Hal itu juga terkait dengan jelang Natal dan Tahun Baru.
“Kami sudah rapat dengan forum lalu lintas, kami cek di lapangan. Ini terkait dengan persiapan nataru (natal dan tahun baru), satu jalur dan pembangunan taman,” ujar Wahyu di lokasi.
Di situ juga Wahyu langsung memerintahkan DLH Kota Malang untuk membongkar median pemisah jalan pada dua persimpangan itu. Namun Wahyu menjelaskan bahwa pembongkaran itu tidak seluruhnya. Sehingga nantinya akan menyisakan bundaran pada taman saja sebagai tanda persimpangan.
“Kami akan kurangi median yang ada di depan PLN. Untuk jam (Stadsklok), tidak kami utak atik sama sekali. Jadi kami hanya mengurangi dari taman yang ada,” ungkap Wahyu.
“Di Kayutangan juga kami kurangi, mediannya ada di tengah. Nanti antara Utara dan Selatan tidak terputus. Nanti akan ditutup dengan median sementara,” sambungnya.
Baca Juga : Cegah Penyalahgunaan Dana BOS, Pemkot Kediri Gandeng Kejaksaan Beri Penyuluhan Hukum
Wahyu pun membeberkan bahwa hasil rapat koordinasi itu, lalu lintas agar lebih leluasa dengan menghilangkan sejumlah median jalan. Sehingga diharapkan kemacetan pun juga tidak akan ada. Harapan lain, Wahyu ingin kendaraan seperti Pemadam Kebakaran (Damkar) dan juga ambulans tidak terhambat ketika bertugas.
“Ini untuk pergerakan, terutama pergerakan yang tidak boleh terlambat, yakni ambulance dan Damkar. Sehingga, ketika ada ambulance dari atau ke RSSA Malang maupun damkar, bisa melintas dari Kayutangan selatan langsung,” harap Wahyu.
Hasil rakor dan sidak tersebut, Wahyu berharap nantinya kawasan Kayutangan Heritage dapat semakin membaik. Karena pengurangan median jalan itu jadi salah satu alternatif agar jalan lebih lebar dan kendaraan dapat leluasa.
“Sekaligus untuk mengurangi kemacetan. Kita lihat memang lalu lintas sangat tinggi,” terang Wahyu.