JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang terus menuntaskan proyek pengerjaan yang masuk dalam master plan drainase. Salah satunya pembangunan embung yang rencananya Desember 2023 telah selesai.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Hardjanto menjelaskan bahwa embung atau bozem di Kota Malang memiliki kedalaman 6,5 meter dengan panjang dan lebar 70x33 meter. Dan saat ini, pengerjaan embung atau bozem di kawasan Kelurahan Tunggulwulung telah mencapai 80 hingga 85 persen.
Baca Juga : Bulan Ini Pengolah Sampah di Pasar Induk Among Tani Dibangun
“Embung itu saat ini sudah berjalan 80 hingga 85 persen. Perkiraan minggu pertama Desember, embung itu sudah jadi,” kata Dandung kepada JatimTIMES, Rabu (8/11/2023).
Menurut Dandung jika melihat master plan yang ada, Kota Malang setidaknya hingga tahun 2028 nanti membutuhkan empat embung. Hal itu disebut akan menjadi penanganan banjir yang selama ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
“Satu sudah ada di Tunggul Wulung. Sempat ada rencana di Kelurahan Bareng, tapi prioritas dipakai untuk buat puskesmas, tapi akan kami cari lagi nanti. Jadi bukan harus dibangun di lima kecamatan, tapi pada daerah yang memang rawan banjir. Karena harapannya embung itu bisa menghambat lajunya air,” kata Dandung.
Saat ini, Dandung masih melihat dan mencari lahan yang memang dirasa cocok untuk dibangun embung. Karena harapannya dapat mengentaskan permasalahan banjir di Kota Malang.
“Kami cari juga lahannya, tapi kami upayakan lahannya milik Pemkot Malang. Ada kemungkinan kawasan yang perlu kami kaji dulu, mungkin di Sawojajar nanti ada (embung) rencananya, lalu Arjowinangun juga ada rencananya,” beber Dandung.
Baca Juga : 9 Tahun Dinyanyikan, Akhirnya Lagu Mars Kota Batu Miliki HaKI
“Intinya kami upayakan tidak pembebasan lahan, karena butuh dana besar. Jadi prioritas kami gunakan lahan milik Pemkot Malang,” imbuh Dandung.
Sebagai informasi, embung atau bozem di Tunggulwulung mampu menampung luapan air di beberapa titik. Di antaranya Kedawung, Purwodadi, hingga Blimbing.
Kemudian, embung atau bozem tersebut dapat mengurangi sekitar 20 persen jika ada luapan air di daerah Jalan Soekarno-Hatta (Suhat).