JATIMTIMES - Kejuaraan Paralayang Wali Kota Cup & Liga Jatim Seri 4 yang digelar Pemkot Batu resmi dibuka oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai pada Jumat, (3/11/2023) di Landing Paralayang, Lapangan Songgomaruto, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Kejuaraan ini merupakan salah satu rangkaian Hari Jadi Kota Batu ke-22.
Kompetisi ini diikuti sebanyak 55 atlet dari penjuru nusantara, terdiri dari 32 atlet putra dan 23 atlet putri. Sekitar 18 orang atlet paralayang Kota Batu yang turut ambil bagian.
Baca Juga : Ribuan Sekolah Antusias, Dispendik Kabupaten Malang Saring Video Peserta Lomba
Para peserta ini akan memperebutkan hadiah total puluhan juta rupiah yang terbagi menjadi 3 kategori. Yakni Kelompok Umum, Kelompok umur U-21, dan U-19. Untuk kategori peserta kelompok usia, seluruh pesertanya berasal dari Jatim.
Sedangkan untuk kategori umum, pesertanya ada yang berasal dari luar Jatim. Mulai dari Sulawesi, Nusa Tenggara bahkan hingga Papua.
Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota Batu, Dr Benny Marcel Pandango mengatakan, semoga hingga berakhirnya kompetisi ini pada Minggu (5/11/2023) cuaca bisa bersahabat.
“Kami berharap dengan cuaca yang terus berubah pelaksanaan akan dilakukan secara maksimal meskipun ada beberapa penundaan,” kata Benny.
Melihat sebelum pembukaan awan gelap menyelimuti Kota Batu. Hingga akhirnya hujan deras sempat mengguyur Kota Batu selama beberapa saat.
Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menambahkan, paralayang tidak hanya sebagai olahraga profesional namun juga sudah menjadi olahraga wisata yang harus terus dikembangkan. Karena itu dalam setahun bisa digelar tiga atau empat kali kompetisi di sana.
Sehingga bisa memberikan dampak positif bagi prestasi atlet dan juga kunjungan wisata di Kota Batu.
“Ini merupakan langkah penting dalam upaya pengembangan pariwisata di kawasan Landing Paralayang Lapangan Songgomaruto,” ujar Aries.
Baca Juga : Peringati Hari Wayang Nasional, 11 Dalang Cilik Tampil 1 Panggung di Balai Desa Semboro
Bahkan lewat event tersebut agar terus diselenggarakan, tidak hanya sekali dalam satu tahun. Tapi bisa digelar 3-4 kali pelaksanaannya dalam satu tahun. Sehingga lewat berbagai kejuaraan yang digelar, dapat memberikan dampak positif bagi para atlet.
“Serta menumbuhkan kondisi ekonomi Kota Batu, yang diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan dan mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah,” harap Aries.
Sedang dalam kegiatan ini juga dilakukan peletakan Batu Pertama monumen ‘Kampung Juara’. Monumen ini dihadirkan sebagai penanda tempat lahirnya atlet-atlet paralayang berbakat dari Kota Batu yang tidak hanya mengharumkan nama Kota Batu.
Sebab mereka warga di sana yang sudah memborong medali ditingkat daerah hingga kancah internasional.
“Tempat ini sudah representative dan dikenal orang, sebagai tempat pertandingan internasional sekaligus tempat pariwisata. Kita harus mengembangkan tempat ini agar lebih representative lagi,” ungkap Aries.