JATIMTIMES - Pasar Induk Among Tani sudah resmi dibuka sejak Senin 2 Oktober 2023. Dengan demikian hingga Jumat (6/10/2023) sudah lima hari bagi para pedagang menempati bangunan baru nan megah tersebut.
Enaknya sekarang saat berkunjung melihat dari depan saja sudah terasa megah. Apalagi di sana terdapat ekskalator meskipun hanya 4 unit, sayangnya masih belum difungsikan.
Banyak pengunjung yang datang, bukan perkara ingin membeli yang mereka butuhkan. Melainkan karena penasaran dengan pasar yang dibangun dengan menelan anggaran APBN sebesar Rp 166 miliar tersebut.
Meski sudah hari kelima dibuka, ternyata masih ada warga yang baru tahu jika pasar resmi dibuka. Seperti halnya Nur Aini warga Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu yang datang bersama suami dan kedua anaknya.
Nur Aini datang setelah menjemput anaknya dari sekolah. Sebenarnya Aini datang tidak ingin berbelanja, tapi hanya ingin melihat-lihat gedung baru tersebut.
“Sebenarnya saya ke sini cuman mau lihat-lihat. Tapi gak tahu lagi kalau pas keliling-keliling nemu apa gitu,” ucap Aini.
Selain melihat-lihat, Aini juga ingin menyantap beberapa kuliner di tempat yang berbeda dari yang sebelumnya. Jika sebelumnya saat menikmati kuliner sambil mencium bau tak sedap kini berbeda.
Sebab di area lantai tiga itu seluruhnya merupakan pedagang kuliner. Jadi ada beragam makanan dan minuman yang bisa disantap. Dengan rombong yang seragam berwarna kuning.
Kalau makan pun tidak perlu kebingungan, sebab di sana disediakan meja dan kursi yang bisa menampung banyak pengunjung, layaknya di mal. Mereka bisa santai menikmati pemandangan, juga kesejukan udara Kota Batu.
Baca Juga : Pucuk Pimpinan Ganti, Ini Fokus Utama Kalapas Kelas I Malang yang Baru
“Setelah berkeliling, pas ke lantai tiga ada area kuliner di sana kami makan, minum, sedikit bersantai sambil menikmati suasana baru,” terang ibu 41 tahun ini.
Sementara itu, salah satu pedagang kuliner Mak Nen mengatakan, sudah 4 hari berjualan di zona food court. Dalam 4 hari itu dagangannya nasi empok terus habis.
“Suasana baru, lebih bersih, alhamdulillah dagangan saya (nasi empok) setiap hari terjual habis,” ujar Mak Nen.
Meski Mak Nen mengakui banyak pelanggannya yang harus mencari-cari dahulu lokasinya berjualan. “Banyak pelanggan yang masih cari lokasi saya,” terang Mak Nen.