JATIMTIMES - Bupati Malang HM Sanusi secara masif terus melaksanakan program Salat Subuh Keliling (Suling) berjamaah di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang bersama rombongan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang.
Program Suling yang dalam beberapa waktu terakhir ini digelar setiap hari Jumat. Hari ini (1/9/2023) Bupati Sanusi bersama jajaran Forkopimda menggelar program Suling di Masjid Al-Muhlisin, Dusun Banturejo, Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Menelusuri Makam Raden Kartowibowo di Pasarean Pangeranan Blitar
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menyampaikan, bahwa gerakan salat Subuh berjamaah di masjid yang dibalut dalam Program Suling berjamaah ini memerlukan pembiasaan di seluruh lapisan masyarakat.
"Dalam rangka membiasakan dan melaksanakan salat Subuh berjamaah di masjid, membutuhkan proses pembiasaan," ungkap Sanusi, Jumat (1/9/2023).
Karena menurut Sanusi, menggerakkan masyarakat untuk turut serta menunaikan salat Subuh berjamaah di masjid. Hal itu kembali kepada masing-masing pribadi seseorang.
"Sebab masyarakat yang rumahnya dekat dengan masjid pun, apabila tidak terbiasa melaksanakan salat berjamaah di masjid akan menjadi kendala. Sebaliknya masyarakat yang rumahnya jauh dari masjid, tapi apabila sudah terbiasa pasti akan melaksanakan salat Subuh berjamaah di masjid," jelas Sanusi.
Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang itu mengatakan, bahwa salat Subuh berjamaah di masjid merupakan kesempatan yang harus disyukuri. Program Suling berjamaah di masjid ini merupakan upaya dari Pemkab Malang untuk mengajak masyarakat memakmurkan masjid.
"Salat Subuh keliling berjemaah ini bersifat mengingatkan dan mengajak kepada masyarakat untuk memakmurkan masjid dan bisa menjadi budaya baik dari tingkat kabupaten sampai kecamatan dan desa," ujar Sanusi.
Politisi yang dulunya memiliki latar belakang sebagai guru ini menuturkan, bahwa proses kebaikan dan kesolehan harus dibiasakan oleh semua pihak, termasuk oleh pelajar melalui bimbingan para guru. Di mana, dengan terciptanya pelajar yang soleh maka akan melahirkan generasi muda yang memiliki akhlakul karimah dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahuwata'ala.
Baca Juga : DPU-SDA Kabupaten Malang Optimalkan Potensi Pertanian, Irigasi Sumber Gongso Mampu Aliri 50 Hektare Lahan
"Dalam konteks ibadah salat Subuh berjamaah, para penggerak salat Subuh berjamaah berupaya mengajak para pelajar, untuk terbiasa dan melaksanakan salat Subuh berjamaah di masjid, serta peran kepala sekolah dan guru sebagai pendamping sangat penting dalam pelaksanaan ibadah tersebut," tutur Sanusi.
Lebih lanjut, pihaknya berharap semua lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat umum, pelajar, guru, pejabat dan lain-lainnya dapat mendukung pelaksanaan Program Suling berjamaah di masjid.
"Supaya gerakan tersebut dapat terus meningkat dan berkembang. Hal ini sejalan dengan Visi Kabupaten Malang yakni terwujudnya masyarakat yang agamis," imbuh Sanusi.
Sementara itu, melalui Program Suling berjamaah di masjid yang menyasar 33 kecamatan di Kabupaten Malang secara masif ini juga digelar sembako murah oleh Pemkab Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan nama program Suling Smart.
Program Suling Smart ini merupakan upaya Pemkab Malang dalam menekan inflasi. Pihak Disperindag Kabupaten Malang pun menyediakan sembako murah berupa 200 pak beras masing-masing memiliki berat 5 kilogram, 50 kilogram gula dan 180 botol minyak goreng. Warga pun sangat antusias dengan Program Smart Suling ini. Setidaknya dalam satu jam, sembako yang disediakan Disperindag Kabupaten Malang ludes diserbu warga.