JATIMTIMES - Anggota legislatif, Joko Tri Asmoro telah dimintai keterangan oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Tulungagung setelah videonya viral di media sosial.
Pria yang akrab disapa Jokotri ini memenuhi panggilan BK, untuk dimintai keterangan terhadap kasus dugaan melakukan pemukulan pada satpam RSUD Dr Iskak Tulungagung, Selasa (4/7/2023) lalu.
Baca Juga : Sukses Bisnis Online Shop, Selebgram Tulungagung ini Justru Disakiti Lahir Bathin Sang Suami
Menurut salah satu anggota Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Tulungagung, Suharminto atau Bedut, pihaknya meminta keterangan dan juga melihat video yang viral ini.
"Kita memproses secara etik, yang bersangkutan kita mintai keterangan. Selain itu, video yang beredar juga telah kita putar dan kita tonton," kata Bedut, Sabtu (8/7/2023).
Lanjutnya, meski belum ada pengaduan, viralnya video dan berita yang beredar menjadi alasan BK memanggil Jokotri.
"Karena sudah saling lapor polisi, kita tidak masuk dalam ranah pidana itu," ujarnya.
Dari video yang disaksikan, Bedut menilai apa yang dilakukan Jokotri juga tidak separah diksi pemukulan yang beredar di publik.
"Itu bukan pemukulan, masalahnya sepele, memang tangannya membuka masker secara kasar. Seharusnya bisa diselesaikan antara kedua belah pihak," imbuhnya.
Setelah meminta keterangan, BK masih akan bersidang untuk menentukan apakah yang dilakukan Jokotri merupakan pelanggaran etik atau bukan.
"Nantinya kita akan sidangkan, yang jelas setelah keterangan dan bukti kita dapatkan maka nantinya akan diputuskan dalam sidang," ungkapnya.
Politisi PDIP ini juga mengungkapkan rasa terimakasih atas viralnya kasus ini. Dengan begini, menurut Bedut pihaknya dapat mengevaluasi baik di internal DPRD atau pengawasan pelayanan pada RSUD dr Iskak yang merupakan aset daerah ini.
Baca Juga : Viral di TikTok Rocky Gerung Pertanyakan Gelar Doktor Erick Thohir, Rektor UB Kena Sindir
"Untuk anggota ini menjadi pelajaran, jangan sampai ada sikap yang kurang tepat. Apalagi sampai viral seperti itu," bebernya.
Demikian juga, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Tulungagung yang juga membidangi kesehatan ini, meminta agar manajemen Rumah Sakit dimanapun agar memberikan pelayanan yang ramah dan baik bagi masyarakat atau pengunjung.
"Sudah banyak keluhan kita terima, petugas yang di bawah memang masih ada yang kasar dan ini perlu reformasi atau evaluasi," paparnya.
Bahkan, Suharminto mengaku punya pengalaman dua kali ditegur dengan kasar oleh sekuriti Rumah Sakit dengan kurang etis.
"Saat itu, saya memakai masker. Dua kali ditegur kasar juga oleh petugas di rumah sakit," ucapnya, tanpa menjelaskan terjadi kesalahan yang dilakukan.
Bagi Bedut, prestasi internasional yang diperoleh rumah sakit plat merah di Tulungagung ini juga harus diimbangi dengan sikap ramah dan pelayanan lebih baik lagi.
