JATIMTIMES - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang memberikan beberapa strategi untuk Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) agar dapat tetap maju dan berkembang menghadapi era digital.
Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Kabupaten Malang Johan Dwijo Saputro menyampaikan, masuknya era digital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat harus disambut dengan memberdayakan masyarakat melalui KIM.
Baca Juga : Lawan Persib, Arema Belum Bisa Tampilkan Komposisi Terbaik
Johan mengatakan, terdapat empat strategi yang dapat dilakukan oleh masing-masing KIM untuk menguatkan KIM yang dikelola agar terus maju dan berkembang di tengah perkembangan era digital yang semakin pesat.
"Pertama, kenali yang membuat KIM itu unik, jangan meniru KIM lainnya," ungkap Johan saat memberikan pengarahan bimbingan teknis kepada puluhan KIM di Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.
Menurut dia, saat ini masih banyak desa yang belum menggali lebih dalam potensi desanya. Terlebih lagi, banyak desa yang membuat sebuah destinasi sama dengan desa lainnya.
Johan pun mengimbau kepada desa dan KIM agar menggali lebih dalam potensi atau keunikan yang dimiliki untuk dikenalkan kepada masyarakat luas melalui kreativitas dari rekan-rekan KIM.
"Ada yang sekarang membuat kafe sawah, semua membuat kafe sawah. Ada kafe apung, semua membuat kafe apung. Wisata air, semua bikin wisata air. Janganlah seperti itu," ujar Johan.
Kedua, KIM diimbau agar terus menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki latar belakang digital. Hal ini dibutuhkan untuk menguatkan kemampuan sumber daya manusia KIM.
Baca Juga : Vaksinasi Covid-19 Masih Gratis, Dinkes Kota Batu Berlakukan Jadwal dan Lokasi
Dengan keterlibatan orang-prang yang berkompeten dalam mengelola KIM, maka KIM akan semakin berkembang dalam mengemas keunikan dari wilayahnya masing-masing.
Ketiga, KIM diharuskan melakukan personal branding melalui media sosial. Hal ini dirasakan cukup penting untuk keberadaan dan eksistensi sebuah KIM. Pasalnya, dengan personal branding, maka masing-masing KIM dapat menggali potensi dan keunikan yang dimiliki untuk dikenalkan kepada masyarakat luas.
Keempat, KIM juga diharuskan memahami karakteristik demografi masing-masing. Menurut Johan, memahami karakteristik demografi diperlukan untuk menentukan target pemasaran.
"Memahami pasar mana yang kita tuju. Kalau pemuda ya mungkin dibuat kafe. Kalau orang tua ya menyesuaikan seperti tempat bersantai lainnya," pungkas Johan.