JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji mengingatkan agar para konten kreator yang ada di Kota Malang bisa lebih bijak dalam membuat konten-konten kreatif. Bahkan menurutnya, dalam membuat sebuah konten, tidak hanya dibutuhkan sekadar beda dan viral.
Hal tersebut dimaksudkan untuk bersama dan bersiap menuju Era Society 5.0. Menurut Sutiaji, content creator juga perlu memikirkan dampak dari konten yang dibuat pada audiensnya.
Baca Juga : Kolaborasi dengan Kodam V Brawijaya, UB Berangkatkan 14 Ribu Mahasiswa Bangun 1000 Desa di Jatim
Sebab dirinya menilai, dibuatnya sebuah konten tentunya juga harus memperhatikan siapa penikmatnya, bukan hanya tentang siapa pembuatnya. Juga tentang tools dan insight yang tersedia.
“Jangan asal viral atau mengejar sensasi semata. Karena ciri society 5.0 sejatinya adalah tentang bijak dan cerdas di tengah tsunami informasi,” ujar Sutiaji.
Selain itu, pemberdayaan content creator tersebut juga merupakan implementasi dari pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang. Hal itu pun juga telah tercantum dalam RPJMD Kota Malang tahun 2018-2023.
Yakni untuk mewujudkan kota produktif dan berdaya saing. Yang berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan, dan keterpaduan. Yang salah satunya juga direpresentasikan melalui pembangunan Malang Creative Center (MCC).
“Maka dari itu, kami membangun Malang Creative Center (MCC) yang menyediakan fasilitas dan membuka ruang jejaring kolaborasi pelaku ekraf, termasuk creator konten. Itu harus dimanfaatkan,” terang Sutiaji.
Baca Juga : Serba-serbi Polemik Ponpes Al-Kafiyah yang Bikin Resah Warganet
Untuk itulah ia mengingatkan agar para content creator yang ada, bisa memperhatikan konten yang dibuat. Sebab menurutnya, saat ini banyak content creator yang hanya membentuk ciri khas nya tersendiri. Dan ingin menjadi pembeda dari kreator lainnya.
"Maka, mari menjadi content creator yang mampu memberikan dampak baik," pungkas Sutiaji.