JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji meminta kepada pihak Perguruan Tinggi (PT) untuk merancang kurikulum berbasis pantauan. Dimana kurikulum tersebut dimaksudkan untuk memantau aktivitas mahasiswa dalam bersosial dan bermasyarakat di lingkungannya masing-masing.
Hal tersebut sebagai tindak lanjut atas kericuhan sejumlah oknum mahasiswa di Kota Malang yang terjadi beberapa waktu terakhir. Termasuk oleh oknum mahasiswa Universitas Tribuana Tunggadewi (Unitri) beberapa waktu lalu hingga berakibat meninggalnya salah satu mahasiswa.
Baca Juga : Pemkab Malang Jamin Kesehatan 2.618.710 Penduduknya melalui JKN Segmen PBID
"Saya minta ke perguruan tinggi tolong ada kurikulum pantauan, jadi ada kurikulum berbasis pantauan agar salah satu menjadi parameter," ujar Sutiaji belum lama ini.
Artinya, menurut Sutiaji selain memberikan penilaian terhadap mata kuliah, juga ada penilaian bagi mahasiswa dalam aktivitasnya bersosial dan bermasyarakat. Sehingga, sang mahasiswa harus tetap bersikap baik dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
"Jadi apapun mata kuliah itu baik, juga agar bisa bersosial dengan masyarakat. Jadi apapun misalnya dia pintar tapi tidak diterima di masyarakat, itu kenapa (bisa saja) karena tidak punya human relation yang baik kepada masyarakat," terang Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, hal itu pun telah diusulkan kepada pihak kampus yang bersangkutan. Dan diharapkan bisa mendapat perhatian dari pihak perguruan tinggi.
Di sisi lain, dirinya mengimbau kepada semua masyarakat agar tidak terpancing kabar hoaks atau berita bohong. Dimana menurutnya, masih ada sebagian pihak yang menyebut bahwa Kota Malang masih dalam kondisi yang mencekam setelah konflik antar oknum mahasiswa Unitri terjadi.
Baca Juga : Digitalisasi Desa, Pemkab Malang Studi Replikasi ke Banyuwangi dan Gandeng Amazon
"Terakhir kita jangan terkecoh dengan hoaks yang katanya masih mencekam, lalu ada sweeping lain, itu hanya orang-orang yang ingin Indonesia dan Malang kacau. Sekarang sudah clear," imbuh Sutiaji.
Begitu juga bagi para pendatang, yang menurutnya juga turut berkobtribusi dalam menciptakan Kota Malang yang kondusif. Setidaknya dengan saling menghormati kepada semua masyarakat
"Tapi ketika ada di lingkup ini dan Insha Allah masyarakat Kota Malang clear, selama ini kondusif, artinya bahwa ada percikan kecil mudah-mudahan tidak berimbas. Dan saya yakin tidak akan berimbas," pungkas Sutiaji.