JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam waktu dekat berencana melakukan studi replikasi terkait digitalisasi desa ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Hal itu disampaikan Bupati Malang HM. Sanusi di hadapan ratusan kepala desa dan puluhan camat di Pendapa Agung Kabupaten Malang dalam acara rapat koordinasi penguatan pembangunan berbasis desa melalui verifikasi dan validasi data Universal Health Coverage (UHC) serta peningkatan PAD desa dengan digitalisasi perbankan beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Hati-Hati, Modus Penipuan Baru Pakai QR Code
"Segera diagendakan (Pemkab Malang) untuk studi replikasi (digitalisasi desa) ke Banyuwangi," ungkap Sanusi.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Malang itu menuturkan, rencana kegiatan studi replikasi terkait digitalisasi desa sesuai dengan arahan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokasi (PANRB) RI Abdullah Azwar Anas.
Azwar Anas sendiri merupakan mantan bupati Banyuwangi yang menjabat mulai tahun 2010 hingga 2021 atau selama dua periode. Selama menjabat dua periode itulah dan sekarang dilanjutkan oleh Ipuk Fiestiandani yang merupakan istrinya, digitalisasi desa di Kabupaten Banyuwangi semakin maju dan berkembang.
"Sesuai dengan perintah menteri PAN RB, kita diperbolehkan untuk mengadopsi digitalisasi pemerintahan di Banyuwangi untuk diadopsi di Kabupaten Malang," ujar Sanusi.
Sementara itu, dalam memperlancar konsep layanan digitalisasi desa, Pemkab Malang juga telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan Amazon Web Services (AWS). Namun, hingga saat ini untuk pelaksanaannya diakuinya masih belum berjalan dengan normal.
Baca Juga : Masyarakat Dusun Mondoluko Banyuwangi Setia Merawat Tradisi Seni Pencak Sumping
"Cuma sampai saat ini masih belum berjalan secara normal. Walaupun MoU dengan AWS sudah kita tandatangani," kata Sanusi.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada seluruh kepala desa, lurah hingga camat untuk dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang tepat dalam menjalankan konsep digitalisasi desa. Pasalnya, digitalisasi desa akan mempermudah layanan kepada masyarakat.
"Tentunya dengan digitalisasi desa diharapkan nanti dapat mempercepat pelayanan desa, pelayanan publik dengan cepat, murah, tepat dan akurat," pungkas Sanusi.