JATIMTIMES - Media sosial dihebohkan ulah salah satu mahasiswa yang menyebut Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai kampus toxic. Narasi itu diunggah oleh akun Twitter @Rafilsafat atau Rafi Azzamy.
Dalam cuitannya, Rafi mengklaim dirinya jarang bisa memublis tulisan lantaran berada di kampus toxic. "Banyak orang tanya, mengapa dalam kurun satu tahun ini aku jarang publish tulisan? Singkatnya karena berada di kampus toxic (UMM)—gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dll—itu sungguh menguras tenaga," tulis Rafi.
Baca Juga : Saksi Beber Situasi Mencekam saat Kericuhan gara-gara Mahasiswa Unitri Tewas
Karena merasa setahun tak produktif, lantas ia iseng mencoba mengikuti tes Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023 dan lolos ke Universitas Brawijaya (UB). Dia pun mencuitkan pamitan ke UMM. "Iseng-iseng coba tes SNBT, eh lolos, bye kampus durjana (UMM)," kata Rafi.
Kemudian di utas Twitter yang dibagikan, Rafi mengunggah beberapa video bukti pernyataannya soal gedung jelek.
"Okay ada yang ndak percaya kalau UMM seperti itu, coba lihat video tai kucing di dalam gedung ini," cuit Rafi dengan mengunggah video tangga gedung yang terdapat kotoran kucing.
"Bukan sekali atau dua kali saja ada tai kucing di gedung, tapi berkali-kali loh, ini salah satu bukti lain," imbuh Rafi dengan mengunggah video serupa.
Selain itu, Rafi mengklaim di jurusannya, banyak dosen yang jarang masuk ke kelas untuk mengajar. "Di UMM (pengalaman di jurusanku) juga banyak dosen yang jarang masuk—akan kusurvei secara serius kalau sempat—karena menjadi panitia acara seremonial kampus," ujarnya.
Dia pun mengkritisi soal ungkapan rektor UMM di salah satu media yang mempersoalkan aturan rambut gondrong bagi pria. "Pak Rektor UMM mengatakan bahwa lelaki berambut gondrong itu menghilangkan identitasnya sebagai seorang lelaki, juga kelihatan seperti perempuan. Demikian alasan UMM mengharamkan mahasiswa berambut panjang xixi. Btw Nabi Muhammad, Issac Newton, Cak Nun itu mirip perempuan kah?" ujar Rafi.
Selain itu, ia mempermasalahkan soal fasilitas bebek-bebekan yang dimiliki UMM. Menurut Rafi, fasilitas itu cukup mengganggu mahasiswa di GKB 1.
"Oh yah hal unik dan khas UMM adalah bebek-bebekannya, di mana fasilitas ini ditujukan sebagai hiburan mahasiswa. Tapi demi Tuhan, suara 'ngik-ngik' saat bebek ini dimainkan amatlah mengganggu mata kuliah. Kalau ga percaya, tanya aja anak UMM di GKB 1 atau survei langsung," katanya.
Baca Juga : Mahasiswi Unitri Malang Tewas Gantung Diri, Diduga tak Bisa Wisuda
Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar negatif dari warganet. Tak sedikit warganet yang menilai Rafi kurang bersyukur dan jumawa.
"Dik, dgn etika kamu yg seperti ini, bisa jadi @UB_Official bisa menganulir lho penerimaan kamu. Kamu sekaligus telah merendahkan badan akreditas PT @BANPT_Official yg memberi akreditas Unggul/A bagi UMM dan jurusan HI UMM. Belajar bijak ya dlm kritik," tulis @f******.
"Anak problematik yg besar kepala sejak awal dikasih panggung ya hasilnya bgini. Dulu waktu dikritik banyak pihak, malah banyak pembelanya yg membela pemikiran dia yg liar gk karu2an. Makanya orang kalau star syndrome ya hasilnya bgini ini kalau gk punya karakter yg baik," sambung @N******.
"Pada kenyataannya, semua pemikir hebat tidak ada yg sebagian besar pengetahuannya dibentuk di ruang kelas kampus. David Harvey pernah menyebut, bahwa "ruang kuliah hanya memberimu 10% pengetahuan, 90%nya cari di luar", yaitu dari buku, diskusi, organisasi, terjun ke rakyat dll," ujar @B******.
Hingga berita ini diturunkan, cuitan Rafi tersebut dilihat oleh 8,1 juta orang. Selain itu, ada 644 retweet, 5,4 ribu quotes, dan 6,2 like.