JATIMTIMES - Belum lama ini tafsiran mimpi mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah ramai menyita perhatian publik. Pengamat politik Rocky Gerung turut mengomentari cerita SBY yang bermimpi naik kereta bersama Joko Widodo (Jokowi), Megawati Soekarnoputri dan presiden ke-8 tersebut.
Menurut Rocky Gerung, mimpi tersebut menandakan adanya pandangan dalam diri SBY yang berupaya untuk menuntun kembali ide persahabatan di antara pemimpin-pemimpin Indonesia.
Baca Juga : Multi-Tafsir Mimpi SBY: Naik Kereta Bareng Jokowi, Megawati dan Presiden ke 8
"Jadi, satu rekonsiliasi dibayangkan oleh SBY dan dia ucapkan itu di dalam model yang biasa kita sebut bawah sadar. Kan mimpi itu semacam aktivitas bawah sadar," kata Rocky, dikutip dari tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (21/6/2023).
Rocky juga menilai SBY menyadari sepenuhnya bahwa kondisi negara yang saat ini tidak aman. "SBY bawah sadarnya adalah keadaan sekarang itu kok tidak aman ya, kok tidak damai ya. Jadi, sebetulnya itu yang namanya psikologi terbalik dari SBY. Dia merasa ada yang tidak nyaman dan tidak aman, ada perpecahan, ada konflik. Lalu dia upayakan itu diselesaikan secara sublimatif," jelas Rocky.
"Jadi, SBY menyublimasikan keadaan dalam mimpi, lalu dia ubah itu menjadi semacam harapan kenikmatan. Kita selalu tahu bahwa SBY punya kemampuan untuk membayangkan masa depan. Dia bertahun-tahun melihat Indonesia ditinggalkan oleh foreign internasional lalu dia pulihkan kembali Indonesia di foreign internasional. Pak Jokowi gagal dalam soal itu. SBY tahu bahwa ketegangan rasial masih ada di sudut-sudut kota dan itu potensi untuk membelah bangsa ini. Jadi, semua hal yang mencemaskan di Indonesia diatasi secara sublimatif oleh SBY dalam bentuk mimpi," imbuh Rocky Gerung.
Dari cuitan SBY soal mimpi itu, Rocky Gerung menilai bahwa hal ini adalah ide yang bagus. "Kita tinggal berupaya untuk panggil kembali para tokoh untuk bersama-sama mimpi kembali tentang Indonesia, yang didorong oleh mengembalikan marwah negara ini, dalam segi keadilan utamanya," kata Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menganggap mimpi SBY adalah keinginan untuk membangun persahabatan. Dan hal itu, kata Rocky, sesuai dengan pertemuan AHY dan Puan Maharani beberapa waktu lalu.
"Kira-kira, SBY ingin menenangkan Jokowi, udahlah jemput saya aja deh, daripada menyuruh Moeldoko menjemput saya. Kira-kira begitu. Karena kita bisa tafsirkan itu, karena kegelisahan SBY tentang bangsa, dan kegelisahan Jokowi tentang dinastinya. Jadi di situ beda ontologi dari mimpi itu," ungkap Rocky Gerung.
"Ini ada satu kejutan baru kita mencoba menduga proposal apa yang diucapkan atau diajukan oleh Pak SBY dengan formula mimpi itu. Apakah ini proposal untuk meminta supaya Pak Jokowi 'udahlah mending kita bermimpi tentang Indonesia' daripada tentang siapa yang harus didukung dalam proses pemilu nanti," lanjutnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai SBY memiliki pemikiran seorang negarawan yang sudah makan asam garam, melihat bagaimana Partai Demokrat diacak-acak oleh istana.
"Jadi salah satu jalan keluar dengan menyodorkan proposal dalam bentuk imajinatif (mimpi) tadi. Itu kerennya SBY itu," tandas Rocky Gerung.
Baca Juga : Tomboan Sobo Kuto: Kilas Balik Budaya Lama dengan Minuman dan Jajanan Tradisional
Sebelumnya, melalui cuitan di Twitter-nya, SBY menuliskan bahwa ia bermimpi dikunjungi oleh Jokowi di kediamamnya, Cikeas. Lantas dari Cikeas, keduanya bersama-sama menjemput Megawati.
"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," cuit SBY.
Lebih lanjut SBY mengatakan, presiden ke-8 Indonesia sudah menunggu di Stasiun Gambir. "Dan beliau (presiden ke-8) telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur," terang dalam cuitannya.
Namun karena masih punya waktu untuk menunggu kereta datang, akhirnya keempat tokoh negara tersebut minum kopi sambil berbincang. "Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," kata SBY.
Lantas dalam mimpi itu, saat Kereta Gajayana telah siap, SBY, Jokowi dan Megawati berangkat ke tujuan. "Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," tandas SBY.
Kemudian dalam mimpi SBY, Jokowi turun kereta di Solo, di kediamannya. Kemudian SBY juga turun di Solo dan naik bus ke Pacitan.
"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," pungkas cuitan SBY.