JATIMTIMES - Bupati Malang HM Sanusi menegaskan, bahwa stok Liquified Petroleum Gas (LPG) berukuran tiga kilogram atau yang biasa disebut gas LPG melon di Kabupaten Malang masih aman.
Hal itu ditegaskan Sanusi usai memberangkatkan 1.512 jemaah haji dari pos polisi Exit Tol Singosari menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Kamis (8/6/2023). "Sementara ini di Kabupaten Malang belum ada laporan ke saya tentang kelangkaan (gas LPG 3 kilogram), stoknya masih aman," ungkap Sanusi.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, Khofifah Pastikan Jumlah Stok Hewan Kurban Terpenuhi dan Bebas LSD
Pihaknya mengatakan, bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sedang turun ke sentra penjualan gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Malang untuk melakukan pemantauan.
"(Terkait) gas LPG (3 kilogram) masih dipantau oleh Disperindag," ujar Sanusi.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Malang itu menegaskan, bahwa dengan belum adanya keluhan dari masyarakat terkait kelangkaan gas LPG 3 kilogram, maka stok masih aman dan arus distribusi penjualan gas LPG 3 kilogram masih lancar.
Pihaknya menuturkan, saat ini dirinya sedang menunggu laporan dari jajaran Disperindag Kabupaten Malang terkait kondisi stok dan penjualan gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Malang.
Sanusi menyebut, saat ini proses distribusi dan penjualan gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Malang masih berjalan normal. Namun, meski kondisi distribusi dan penjualan gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Malang aman, pihaknya ke depan akan terus melakukan pemantauan.
Baca Juga : Kunjungan ke Kota Blitar, Kapolda Jatim Tegaskan Netralitas Polri di Pemilu 2024
Hal itu dilakukan Sanusi agar tidak kecolongan berkaitan dengan kelangkaan gas LPG 3 kilogram. Terlebih lagi, saat ini semua masyarakat di Kabupaten Malang banyak juga yang menggunakan gas LPG 3 kilogram untuk memasak atau beraktivitas di dapur.
"Nanti ketika sudah ada laporan dari Disperindag sama dinas yang menangani ada laporan (kelangkaan gas LPG 3 kilogram), baru nanti kita rapatkan dengan Kapolres dan Dandim," pungkas Sanusi.