JATIMTIMES - Pemandangan tak seperti biasanya tampak di Vihara Dhammadipa Arama Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Sejumlah umat Buddha tengah melakukan ritual pembersihan kompleks vihara itu, Rabu (31/5/2023).
Beberapa orang membersihkan patung Buddha tidur yang menjadi ikon di vihara tersebut. Patung Buddha tidur itu diletakkan di bagian tengah vihara, tepatnya di dekat area kolam yang banyak dipenuhi bunga teratai.
Dengan menggunakan lap, umat Buddha membersihkan seluruh bagian patung tersebut.
Baca Juga : Verifikasi Administrasi Bacaleg, Progres KPU Kota Batu Capai 60 Persen
Patung Buddha tidur ini dilapisi dengan cat berwarna emas. Sehingga usai dibersihkan, patung itu bertambah kilau jika dilihat dari kejauhan sekalipun.
Di sisi lain, umat Buddha membersihkan patung lain dan menyalakan lilin. Ada juga yang menyapu daun-daun kering seluruh area vihara. Selain itu, area vihara dihiasi dengan umbul-umbul bendera Buddhis dan Indonesia.
“Patung di Vihara Dhammadipa Arama totalnya ada 50 unit. Semua dibersihkan,” ungkap Kepala Vihara Dhammadipa Arama Bhikkhu Khantidharo.
Ritual pembersihan patung dilakukan menjelang Hari Raya Waisak yang merupakan hari suci agama Buddha. Ibadah Hari Raya Waisak bakal berlangsung pada Minggu (4/5/2023).
“Supaya tampak indah, karena perayaan ini hanya setahun sekali. Agar nanti ummat Buddha beribadah di vihara semakin nyaman dan khidmat,” imbuh Bhikkhu Khantidharo.
Baca Juga : Pj Wali Kota Batu: Mei Bulan Prestasi, Kota Batu Raih 3 Penghargaan
Selanjutnya menjelang Waisak, 20 samanera bersama 5 atthasilani akan melakukan Pindapata. Kegiatan tersebut merupakan kebiasaan leluhur sejak zaman Buddha. Caranya, mereka berjalan kaki menuju pemukiman umat untuk menerima persembahan makanan dari umat di Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo.
Kemudian dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jalan Suropati, Kota Batu, pada Kamis 1 Juni 2023. “Untuk detik-detik purnama penuh pada Hari Raya Waisak akan terjadi pada pukul kurang lebih 09.00-11.30,” terang Bhikkhu Khantidharo.
Nantinya akan ada ratusan umat Buddah yang akan beribadah di vihara tersebut. “Rata-rata masih dari area Malang Raya, ada wisatawan tapi tidak banyak,” tutup Bhikkhu Khantidharo.